Sepanjang 1,5 Km Median Jalan Raden Fatah Ciledug Menjadi 'TPS', Sudah Lima Tahun

Separator Jalan Fatah, Ciledug Kota Tangerang hampir lima tahun ini menjadi seperti tempat pembuangan sampah sementara. Selain bau juga semerawut

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Puluhan Sampah Dibungkus Plastik Hingga Karung Berjejer di Tengah Jalan Raden Fatah Ciledug 

TRIBUNTANGERANG.COM, CILEDUG - Puluhan sampah tidak terangkut berjejer di sepanjang sepator pada Jalan Raden Fatah, Ciledug, Kota Tangerang.

Jejeran itu bahkan mencapai sepanjang 1 Kilometer hingga 1,5 Kilometer.

Tumpukan sampah yang berada di tengah jalan tersebut dibungkus dengan plastik berukuran besar berbagai warna hingga menggunakan karung. 

Namun, ada  juga yang nampak berantakan dan berceceran, hingga terjatuh ke tengah jalan.

Puluhan Sampah Dibungkus Plastik Hingga Karung Berjejer di Tengah Jalan Raden Fatah Ciledug
Puluhan Sampah Dibungkus Plastik Hingga Karung Berjejer di Tengah Jalan Raden Fatah Ciledug (Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro)

Sampah-sampah yang dibuang pada jalan tersebut terdiri dari limbah-limbah rumah tangga dan juga sampah yang berasal dari para pedagang yang berjualan di Pasar Lembang, Ciledug.

Selain berantakan juga membuat bekas pada jalan yang berwarna hitam, dan juga menimbulkan bau tidak sedap.

Salah seorang warga yang tinggal di sekitar Jalan Raden Fatah, Bayu mengatakan, separator yang berada di tengah jalan tersebut telah berubah menjadi tempat sampah lebih dari lima tahun lalu.

"Separator di tengah Jalan Raden Fatah ini udah lama dijadikan orang-orang sebagai tempat membuang sampah, sudah lebih dari lima tahun lalu kebiasaan orang membuang sampah disitu," ujar Bayu saat diwawancarai Tribuntangerang.com, Sabtu (29/1/2022).

Baca juga: Respon Pemkab Tangerang Terkait Gunungan Sampah Liar Bau Menyengat di Kosambi

Bayu menambahkan, puncak tumpukan sampah tersebut umumnya terjari pada malam hari.

Sampah tersebut diletakan oleh para pengendara begitu saja, hingga membuat sampah menjadi berceceran.

"Kalau sore seperti ini mah masih sedikit hitungan sampahnya, nanti kalau sudah malam di atas pukul 20.00 WIB, baru bertumpuk sampah-sampahnya," kata dia.

"Tumpukan sampah paling parah itu biasanya ada di dekat jembatan sana, dan di Pasar Lembang. Kalau malam itu numpuk lebih parah dari sore ini," ungkapnya.

Puluhan Sampah Dibungkus Plastik Hingga Karung Berjejer di Tengah Jalan Raden Fatah Ciledug
Puluhan Sampah Dibungkus Plastik Hingga Karung Berjejer di Tengah Jalan Raden Fatah Ciledug (Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro)

Menurutnya, sampah-sampah justru dibuang oleh warga yang tinggal di permukiman ataupun perumahan yang tinggal di luar kawasan Jalan Raden Fatah.

Bayu menyebut, para pembuang sampah umumnya mengendarai sepeda motor, dan melempar sampah begitu saja di separator tersebut.
 
"Orang-orang yang buang sampah di tengah jalan ini umumnya orang luar, bukan warga di sekitar Jalan Raden Fatah ini," imbuhnya.

"Jadi mereka bawa sampah naik motor, lalu lempar sampah begitu saja, makanya sampah sampai berantakan ke jalan kalau malam hari," terangnya.

Baca juga: TPA Rawa Kucing Tempat Parkir Terakhir 1.400 Ton Sampah Kota Tangerang Setiap Hari

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved