Virus Corona

Langkah Pemkot Tangerang Antisipasi Kasus Harian Covid-19 Terus Meroket

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Pemkot Tangerang kembali menerapkan PJJ, WFH, mempercepat vaksinasi Covid-19 booster.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sedang menjelaskan tentang kesiapan Pemkot Tangerang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang hari ini, Kamis (3/2/2022) mencapai 768 kasus. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kasus harian Covid-19 di Kota Tangerang terus meroket. Hari ini, Kamis (3/2/2022), Covid-19 terdapat 768 kasus, setelah sebelumnya tembus 900 kasus.

Untuk menanggapi kasus Covid-19 tersebut, Pemerintah Kota Tangerang melakukan berbagai upaya antisipasi kasus Covid-19 meroket.

Seperti, mengubah sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Kembali menerapkan sistem work from home (WFH) bagi pekerja Pemkot Tangerang dan swasta, mempercepat penyaluran vaksinasi Covid-19 tahap ke tiga atau booster.

Serta mengembangkan penggunaan aplikasi Siaga Cegah Corona (Sigacor).

Baca juga: Pemkot Tangerang Tambah Kapasitas Tempat Tidur Pasien Covid-19 saat BOR Terisi 40 Persen

Baca juga: Benyamin Davnie : 20 Sekolah di Tangsel Ditemukan Kasus Positif Covid-19

"Kemudian setiap hari kita juga selalu dapat data New All Record (NAR) yang setiap hari ketahuan siapa saja yang positif Covid-19 ini," ujar Arief R Wismansyah, Kamis (3/2/2022).

"Dan data itu yang dikelola sama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, agar setiap camat, lurah, RT/RW bisa tau."

"Tujuannya, biar yang di wilayah bisa didampingi puskesmas, agar tracing-nya dapat dipercepat," ujarnya.

Arief menambahkan, ketersediaan alat kesehatan (alkes), oksigen, obat-obatan, dan vitamin telah disediakan di setiap rumah sakit dan Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT).

Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan perawatan kepada pasien yang terpapar Covid-19.

Arief mengaku bahwa Pemkot Tangerang telah mengerahkan tenaga kesehatan (nakes), alkes, obat, vitamin.

"Bahkan kemarin kita juga sudah berkoordinasi dengan telemedicine milik Kementerian Kesehatan, sesuai dengan saran dari Wamenkes saat berkunjung kemarin," ujarnya.

Baca juga: Joshua Suherman dan Clay Positif Covid-19 setelah Suntik Vaksin 2 Kali

Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Bisa Didownload dari WhatsApp, Berikut Ini Langkah-langkahnya

Kendati demikian, Arief mengatakan, pendistribusian dan persediaan oksigen saat ini  tidak sebanyak gelombang pandemi Covid-19 pada tahun lalu.

Alasannya, kasus Covid-19 varian Omicron saat ini menyerang bagian tenggorokan, bukan paru-paru seperti varian Covid-19 lainnya.

"Kan gini, kasus varian Omicron ini kalau dilihat kasusnya kebanyakan menyerang tenggorokan, tidak seperti Varian Delta."

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved