Virus Corona
Pemkot Tangsel Gelar Pembelajaran Jarak Jauh Selama 14 Hari Mulai Senin Depan
Pemkot Tangsel menangguhkan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) karena terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Penulis: Rizki Amana | Editor: Intan UngalingDian
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, kebijakan WFH diberlakukan kembali karena terjadi penularan dan penyebaran Covid-19 lingkungan Pemerintahan Kota Tangsel.
"Kalau jumlahnya saya belum dapat informasi tetapi setiap hari memang ada penambahan kasus konfirmasi Covid-19," kata Benyamin Davnie, di Balai Kota Tangsel, Ciputat, Jumat (4/2/2022).
"Oleh karena itu kita sudah mulai penggunaan WFH beberapa waktu lalu, kecuali sektor esensial dan sektor kritikal tetap bekerja seperti biasa," katanya lagi.
Benyamin Davnie mengatakan, kasus konfirmasi positif Covid-19 juga ditemukan pada sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah (OPD).
Menurutnya, kasus konfirmasi positif Covid-19 hampir setiap hari ditemukan di lingkungan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangsel dan OPD.
"Dari 39 OPD saya sinyalir sementara 10 OPD itu stafnya terpapar Covid."
"Terakhir Dinas Koperasi itu laporan ada 3 stafnya tertular. Termasuk Kepala Dinas Kesehatan, staf khusus, kemudian staf ahli," kata Benyamin Davnie.
Baca juga: Kepala Disdikbud Kota Tangsel : Temuan Kasus Pelajar Positif Covid-19 Akibat Klaster Keluarga
Baca juga: Disdikbud Kota Tangsel Bakal Tes Swab Covid-19 di Lingkungan Sekolah
Sementara itu, saat ini Pemkot Tangsel masih melakukan penulusuran kasus Covid-19 terkait penularan di lingkungan Puspemkot Tangsel.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluarkan kebijakan berupa pengurangan jumlah pelajar yang menjalani kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.
Kebijakan PTM terbatas 50 persen diberlakukan karena dikhawatirkan terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Kota Tangsel.
"Kita sudah 50 persen belakangan ini, kita sudah 50 persen kebijakan pembelajaran nya," kata Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat dikonfirmasi, Kamis (3/2/2022).
Benyamin Davnie menjelaskan, pihaknya terus melakukan evaluasi PTM terbatas itu saat kembali masif penularan dan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Menurutnya, langkah evaluasi yang dilakukan tersebut menghasilkan temuan 20 sekolah yang warganya sudah positif Covid-19.
Oleh karena itu, dia terpaksa menangguhkan kegiatan PTM secara terbatas.
"Sementara ini sudah ada 20 sekolah yang terkena Covid. Ke depan saya sudah minta ke Dinas Pendidikan untuk dievaluasi perkembangan terakhir."
"Kalau memang angkanya terus meningkat se-Tangsel maka tidak mustahil kita lakukan lagi pembelajaran jarak jauh (PJJ) nantinya," kata Benyamin Davnie.