Edukasi

Pandemi mengakselerasi digital terutama sektor perdagangan retail melalui pembayaran

Pandemi mengakselerasi digital baik dari sisi supply (penjual) dan sisi demand (konsumen) di berbagai sektor, terutama sektor perdagangan retail.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Ign Agung Nugroho
Inka B Yusgiantoro, Kepala Departemen Riset Sektor Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat webinar Outlook Ekonomi 2022 bertema Seizing the Opportunity: Transforming Indonesia’s Economy Amidst The Crisis, Senin (7/2/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Selalu ada hikmah dibalik kejadian.

Seperti halnya kondisi pandemi.

Dari sisi teknologi digital, dengan adanya pandemi Covid1-9 di Indonesia, telah mengakselerasi digital baik dari sisi supply (penjual) dan sisi demand (konsumen) di berbagai sektor, terutama sektor perdagangan retail melalui pembayaran digital,

Di satu sisi, inovasi teknologi dan peningkatan pengetahuan mutlak dibutuhkan bila Indonesia mau segera pulih dari pandemi.

Teknologi pula yang bakal mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Arief R Wismansyah: Penyajian Laporan Keuangan Baik Tanggung Jawab Pemerintah

Menurut Inka B Yusgiantoro, Kepala Departemen Riset Sektor Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),  teknologi telah diterapkan dalam praktik keuangan di Indonesia.

Namun, kegunaannya belum sepenuhnya dirasakan masyarakat.

Terutama oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 

"Pandemi Covid -19 dapat menjadi game changer untuk Keuangan Digital. UMKM dan masyarakat unbanked mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi keuangan seperti mobile money, fintech, dan online banking," kata Inka dalam webinar Outlook Ekonomi 2022 bertema Seizing the Opportunity: Transforming Indonesia’s Economy Amidst The Crisis, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Di Awal Februari, BI Catat Aliran Modal Asing Masuk Rp4,27 Triliun ke Pasar Keuangan Domestik

Webinar ini, digelar oleh Kajian Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Inka memaparkan, keuangan digital menjadi pendorong utama untuk inklusi keuangan.

Pasalnya, dapat membuka akses untuk UMKM dan masyarakat unbanked ke lembaga jasa keuangan formal, dibandingkan melalui jalur informal dengan biaya yang lebih tinggi.

"Pandemi mengakselerasi digital baik dari sisi supply (penjual) dan sisi demand (konsumen) di berbagai sektor, terutama sektor perdagangan retail melalui pembayaran digital," katanya.

Baca juga: Jadwal Formula E Kian Mepet, Direktur Keuangan Jakpro Sakit Hingga Mengundurkan Diri

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan adanya QRIS, merchants hanya perlu menampilkan QR Code, dan konsumen dapat melakukan pembayaran secara digital melalui penyedia jasa pembayaran yang mereka inginkan. 

"QRIS telah dimanfaatkan cukup banyak apalagi di UMKM yang naik cukup signifikan pada tahun 2020 ada sekitar 2,6 juta, di tahun 2021 meningkat di atas 7,5 juta," ujar Inka.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved