Edukasi
Penggunaan MSG bisa jadi Strategi Diet Rendah Garam
Ada banyak faktor pemicu obesitas, dari potensi genetik, potensi gangguan metabolisme, atau juga ketidakseimbangan hormonal
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Stunting dan obesitas menjadi masalah yang masih jadi perhatian di Indonesia.
Angkanya masih ditinggi dibandingkan angka standar yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO).
Ada beragam sebab terjadinya stunting dan obesitas.
Sebenarnya kejadian stunting dan obesitas bak bertolak belakang.
Stunting terjadi karena kekurangan zat gizi terutama protein hewani.
Baca juga: Cegah Stunting dan Obesitas Pemprov Banten Kampanyekan Pemenuhan Gizi
Sementara obesitas sebagian besar disebabkan karena banyaknya lemak di dalam tubuh.
Lemak biasanya berasal dari sumber makanan hewani.
Selain itu ada juga anggapan di masyarakat bahwa penggunan bumbu umami menyebabkan terjadinya obesitas.
Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS memaparkan fakta-fakta ilmiah dan jurnal penelitian terbaru mengenai bumbu umami sehingga dapat menepis stigma negatif bahwa bumbu umami seperti MSG (monosodium glutamat) dapat menyebabkan obesitas.
Baca juga: Resep Minuman Sehat ala Dokter Zaidul Akbar Atasi Perut Buncit dan Obesitas
“Siapa saja berisiko mengalami obesitas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pada prinsipnya, ada banyak factor pemicu obesitas, ada pemicu dari potensi genetik, potensi gangguan metabolisme, atau juga ketidakseimbangan hormonal," ungkap Prof Hardin dalam acara webinar: “Benarkah Umami Menyebabkan Obesitas?” belum lama ini.
Ia mengungkapkan, ada banyak jurnal penelitian seperti di China dan Vietnam yang dapat membuktikan bahwa penggunaan MSG tidak menyebabkan overweight atau obesitas.
Penelitian-penelitian tersebut dimulai dari menggunakan sampel hewan hingga yang terbaru adalah pada
manusia, di mulai dari tahun 2008 hingga 2013.
Prof Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, seorang Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi di Fakultas Ekologi Manusia IPB, menyampaikan MSG atau bumbu umami juga memiliki manfaat seperti dapat mengontrol nafsu makan, meningkatkan pencernaan makanan berprotein, serta mampu meningkatkan produksi saliva (air liur) yang berperan membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut, sehingga pada saat sudah di lambung pun kemudian mudah diserap tubuh.

“untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes, obesitas, jantung, dan hipertensi, guna mewujudkan hidup sehat, penting untuk diperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan RI tentang pembatasan asupan gula, garam, lemak (GGL),” ungkap Prof Ahmad di kesempatan yang sama.
“Sebenarnya jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, dengan menggunakan bumbu umami seperti MSG bisa dijadikan solusi," imbuhnya.