Pandemi Covid19

Omicron pada Anak Patut diwaspadai, Bila Terkena Kerap Membutuhkan Perawatan

Walaupun omicron kerap menimbulkan gejalanya ringan. Namun bila menimpa anak-anak yang belum divaksinasi bisa berbeda yang membutuhkan perawatan.

Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Lilis Setyaningsih
istimewa
Ilustrasi - efek samping dari vaksin untuk anak 6-11 tahun, salah satunya demam 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Walaupun omicron kerap menimbulkan gejalanya ringan. Namun bila menimpa anak-anak yang belum divaksinasi bisa berbeda. 

Di luar negeri, datanya menunjukan bila anak-anak terserang omicron, banyak dari mereka memerlukan perawatan.

Hal ini karena anak-anak termasuk kelompok rentan. Terutama untuk anak-anak di bawah lima tahun.

Sistem imun mereka belum berkembang sempurna. Sehingga mereka mudah terserang infeksi.

Baca juga: Tidak Selalu Ringan, Ada Kelompok yang Rentan Terkena Omicron dengan Gejala Lebih Berat

“Di Indonesia vaksin untuk anak dibawah lima tahun belum ada, yang sudah ada baru anak usia 6-11 tahun itupun cakupannya masih rendah,” kata Dokter Spesialis Penyakit paru dari RSUP Persahabatan Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K).

“Orangtua harus bertanggungjawab atas kesehatan anak-anak mereka. Terutama untuk anak-anak yang dibawah umur,” imbuhnya. dalam webinar yang dilakukan Soho Global Health dengan tema ‘Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Untuk Mencegah Penularan Covid’, belum lama ini.

Orangtua harus membatasi mobilitas mereka, apalagi anak belum dapat vaksinasi dan masih sulit menggunakan masker dalam waktu yang lama.

‘Janganlah mereka dibawa bepergian, untuk berlibur atau ke mal. Kalau sekolah ada pembelajaran tatap muka harus diperhatikan Prokes betul-betul dijalankan,” papar dr. Erlina.

Baca juga: DAFTAR Lengkap Rujukan Rumah Sakit Pasien Covid-19 di DKI Jakarta saat PPKM Level 3

Orangtua dan sekolah harus memantau untuk memastikan anak-anak mengikuti proses pembelajaran tatap muka dengan kondisi yang  sesuai dengan upaya pencegahan.

Mulai dari mereka pakai masker, sering cuci tangan, duduk berjarak, dan pastikan mereka mau divaksinasi.

“Untuk orangtua, saya sarankan jika anaknya demam, batuk pilek, sebaiknya jangan diizinkan sekolah agar tidak menularkan pada anak lainnya. Tetap di rumah, carikan pemeriksaan segera untuk memastikan apakah itu omicron atau bukan,” jelas dr. Erlina.

Senada juga  diungkapkan oleh dokter spesiaslis penyakit dalam konsultan alergi imunologi – RS Cipto Mangunkusumo Prof.Dr.dr Iris Rengganis, Sp.PD-KAI bahwa untuk saat ini pembelajaran tatap muka jangan dilakukan dulu  pada anak-anak yang belum divaksinasi.

Baca juga: Kasus Omicron di Tangerang Lampaui Rekor Varian Delta, Akan Makin Tinggi Tiga Pekan Mendatang

“Saya terus terang tidak menganjurkan untuk tatap muka. Tatap muka dilakukan tapi semua pihak, baik guru, anak-anak, serta anggota sekolah lainnya seperti cleaning service dan sebagainya sudah divaksinasi. Dan walaupun sudah divaksinasi mereka tetap harus Prokes dan bergaya hidup sehat,” katanya.

Pada anak-anak yang belum divaksinasi, sementara sistem imunitasnya belum sempurna di tengah omicron yang penularannya sangat cepat akan mudah tertular dan akan menjadi repot penangannya.

Aktor Christian Sugiono mengakui selalu waspada dan berhati-hati dan Prokes ketat dilakukan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved