Minyak Goreng
Operasi Pasar Minyak Goreng di Kelurahan Pakulonan, Serpong Utara Sepi Peminat, Satu Orang 1 Liter
Pedagang Kuliner di Kota Tangsel Berharap Operasi Pasar Khusus Minyak Goreng Tak Hanya Berlangsung Satu Hari
Penulis: Rizki Amana | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG UTARA - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menggelar operasi pasar minyak di Kelurahan Pakulonan, Serpong Utara pada Rabu (8/2/2022).
Kegiatan yang digelar dengan memanfaatkan program coorporate sosial responsibility (CSR) PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk ini terlihat sepi dari minat masyarakat.
Pantauan Tribuntangerang.com di lokasi, kegiatan operasi pasar minyak di lokasi ini digelar sekira pukul 13.30 WIB.
Tak banyak dari masyarakat yang mengantre untuk dapat membeli minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000 per liternya.
Baca juga: MASIH Tinggi Harga Minyak Goreng di Agen, Begini Cara Pedagang Kelontong Menyiasatinya
Di tengah sepinya peminat, seorang warga Pakulonan, Serpong Utara bernama Ulfa (40) tetap antusias untuk membeli minyak goreng kemasan per 1 liter itu yang dibandrol dengan harga Rp 14.000.
Ia mengaku sengaja datang ke lokasi untuk dapat membeli minyak goreng tersebut di tengah kelangkaannya dan harga yang masih meninggi pada sejumlah pasar tradisional.
"Sekarang kan minyak goreng langka, jadi dengan adanya harga murah seperti ini sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan minyak," katanya saat ditemui di lokasi, Pakulonan, Serpong Utara, Kota Tangsel, Rabu (8/2/2022).
Ulfa mengaku setiap warga hanya dapat membeli satu kemasan per liter pada operasi pasar tersebut.

Menurutnya satu kemasan itu hanya digunakan dalam satu hari penggunaan mengingat dirinya yang juga merupakan seorang pedagang kuliner.
"Satu orang hanya boleh beli satu liter. Kalau buat saya itu enggak cukup satu liter untuk satu hari karena kan saya juga dagang," ungkapnya.
Ia pun berharap kegiatan operasi pasar minyak dapat sering digelar oleh pemerintah di tengah kelangkaan dan harga yang masih meninggi.
"Saya berharap sering supaya masyarakat benar-benar enggak kesulitan mendapatkan minyak goreng. Ini kan termasuk kebutuhan pokok, terutama bagi pedagang kaya saya," ucapnya.
Baca juga: Bantah ada Penimbun, Polri Duga Ibu-ibu jadi Penyebab Minyak Goreng Ludes di Pasaran
Hal yang sama juga diutarakan Eis (50) selaku pembeli minyak goreng pada kegiatan operasi pasar tersebut.
Ia yang juga berdagang kuliner berharap agar pemerintah dapat menekan harga minyak goreng pada sejumlah pasar tradisional.
"Harapannya ke depan harga minyak goreng seterusnya bisa begini. Ini kan dibatasi belinya satu liter, sedangkan saya untuk dagang sehari habiskan dua liter," ucapnya. (riz)