Vaksinasi Covid19

Warga diminta tak Pilih Merk Vaksin Booster

Jakarta sedang masif menggunakan vaksin AstraZeneca untuk dosis ketiga atau booster karena memang jenis itu yang sekarang tersedia.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Lilis Setyaningsih
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
Ilustrasi - vaksinasi untuk pencegahan penularan Covid 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Warga DKI Jakarta diminta tidak memilih merk vaksin booster atau ketiga.

Saat ini, Pemerintah DKI Jakarta mendapat suplai merk AstraZeneca dari Pemerintah Pusat.

“Jakarta sedang masif menggunakan vaksin AstraZeneca untuk dosis ketiga atau booster karena memang jenis itu yang sekarang tersedia. Kami mengajak seluruh masyarakat agar tidak pilih-pilih jenis atau merk vaksin booster-nya, karena apapun jenis atau merk vaksinnya sudah teruji klinis dan bermanfaat bagi kekebalan tubuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti berdasarkan keterangannya pada Rabu (9/2/2022).

Widyastuti mengajak seluruh masyarakat yang sudah mendapatkan tiket vaksin dosis ketiga untuk segera divaksinasi.

Baca juga: Pentingnya Daya Tahan Tubuh di Tengah Meroketnya Kasus Omicron

Adapun pemberian vaksinnya sesuai dengan ketersediaan jenis atau merk vaksin di fasilitas-fasilitas kesehatan atau sentra vaksinasi.

“Kebanyakan masyarakat yang sudah mendapatkan tiket vaksin dosis ketiga adalah yang menggunakan Sinovac atau AstraZeneca pada dosis satu dan dosis dua,” ujar Widyastuti.

Menurutnya, booster menggunakan vaksin AstraZeneca efektif mencegah gejala apabila terpapar Covid-19 sebanyak 93 persen, sedangkan vaksin Pfizer sebesar 90 persen.

Selain itu, booster menggunakan vaksin AstraZeneca juga efektif mencegah rawat inap apabila terpapar Covid-19 sebesar 96 persen, sedangkan vaksin Pfizer sebesar 87 persen (Ministerio de Salud, Chile, 2021).

“Untuk itu, bagi seluruh masyarakat Jakarta, mari manfaatkan kesempatan dan ketersediaan vaksin saat ini di fasilitas-fasilitas kesehatan maupun sentra vaksinasi yang tersebar di berbagai wilayah. Ayo vaksin, lindungi diri dan sekitar,” katanya.

Baca juga: Omicron pada Anak Patut diwaspadai, Bila Terkena Kerap Membutuhkan Perawatan

Dia menyebut, rekor penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta terjadi pada tanggal 6 Februari 2022 dengan jumlah 15.825 orang terkonfirmasi positif.

Namun, vaksinasi memiliki peranan penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan terbukti mampu mengurangi gejala, risiko dirawat di rumah sakit, dan kematian apabila terpapar Covid-19.

Berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta, terlihat perbedaan cukup signifikan antara gelombang kedua tahun lalu dan gelombang ketiga.

Pada puncak gelombang kedua Covid-19, hingga tanggal 12 Juli 2021, keterisian tempat tidur isolasi mencapai 92 persen dari kapasitas yang tersedia atau sebanyak 10.623 pasien yang dirawat.

Baca juga: Tidak Selalu Ringan, Ada Kelompok yang Rentan Terkena Omicron dengan Gejala Lebih Berat

Sedangkan tempat tidur ICU mencapai 95 persen dari kapasitas yang tersedia atau sebanyak 1.390 pasien yang dirawat.

“Jumlah tersebut jauh berbeda pada gelombang ketiga Covid-19 yang mana hingga tanggal 6 Februari 2022 untuk tempat tidur isolasi mencapai 62 persen dari kapasitas yang tersedia atau sebanyak 3.631 pasien yang dirawat, sedangkan tempat tidur ICU mencapai 34 persen dari kapasitas yang tersedia atau sebanyak 254 pasien yang dirawat,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved