Virus Corona

Cegah Penularan Covid-19 terhadap Tenaga Kesehatan di Garda Terdepan

Penurunan angka kasus virus corona atau Covid-19 tersebut terjadi mulai awal pekan ini, hanya ada 104 kasus baru.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Dinas Kesehatan Kota Tangerang punya cara khusus dalam menjaga kesehatan para tenaga kesehatan (nakes).

Terutama nakes yang bertugas menjadi garda terdepan dalam penanganan Pandemi Covid-19 di Kota Tangerang.

Langkah yang dilakukan antara lain surveilans aktif secara rutin seperti memfasilitasi swab PCR di seluruh rumah sakit di Kota Tangerang.

Serta mewajibkan para tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri (APD) saat bertugas.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan dr Dini Anggraeni saat memberi keterangan kepada awak media, Rabu (23/2/2022).

"Ya kita selalu melakukan surveilans aktif rutin secara berkala untuk para nakes di semua faskes, baik di puskesmas ataupun RS."

"Setiap nakes yang bertugas juga wajib menggunakan APD lengkap dan membuang limbah medisnya dengan baik agar menghindari orang lain diluar nakes terpapar Covid-19."

"Hal ini kita lakukan karena memang kemungkinan besar bagi nakes terpapar virus tersebut di luar rumah atau bahkan di tempatnya bekerja itu besar, makanya kita siagakan seperti itu," katanya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Tangerang Terus Menurun, yang Menjalani Isoman 12.637 Pasien

Baca juga: Hesti Purwadinata Dipeluk Makhluk Hitam Besar saat Covid-19 di Rumah Sakit

Selain itu, Dinkes Kota Tangerang juga melakukan tracing kepada nakes di Kota Tangerang, jika terdapat salah seorang nakes terpapar positif Covid-19.

"Kalau memang dalam keseharian kita temukan nakes yang bergejala ILI segera dilakukan testing, tidak boleh masuk kerja dulu sampai hasil keluar."

"Lalu tracing wajib dilakukan di faskes tersebut bilamana memang nakes tersebut terkonfirmasi Covid-19," katanya.

Dini menambahka, pihaknya memperkuat koordinasi dan manajemen risiko kelelahan pada nakes yang berpotensi nakes  terpapar virus corona atau Covid-19.

"Kita pun mengoptimalkan telemedicine, meminimalkan pelayanan kesehatan yang berisiko rendah, sehingga mengurangi kunjungan pasien ke puskesmas," tuturnya.

"Dan untuk nakes tidak bergejala, sesuai prosedur, hari ke-5 tes swab ulang, jika negatif maka isolasi selesai dan dapat segera kembali bertugas," ujarnya.

Baca juga: Giorgino Abraham Rindu Yasmin Napper saat Isolasi Mandiri 10 Hari Gara-gara Tertular Covid-19

Baca juga: Dinkes Kota Tangerang Klaim Kasus Covid-19 Menurun Sejak Sepekan Terakhir

Dini Anggraeni memastikan telah menganjurkan kepada seluruh rumah sakit dan puskesmas agar melakukan pemasangan sekat pembatas dari Akrilik.

Tindakan itu untuk membatasi pasien yang berkunjung ke fasilitas kesehatan agar tidak menimbulkan kontak langsung dengan nakes.

Penerapan hand hygiene pada 5 momen yakni sebelum periksa pasien, setelah periksa pasien, sebelum aseptik.

Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan lingkungan pasien wajib dijalankan.

"Ini semua diterapkan demi kebaikan bersama baik nakesnya maupun masyarakat," kata Dini Anggraeni

Menurun drastis

Sementara itu, juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang dr Hendra Tarmizi mengatakan, kasus harian Covid-19 di Kabupaten Tangerang terus menurun.

Penurunan angka kasus virus corona atau Covid-19 tersebut terjadi mulai awal pekan ini, hanya ada 104 kasus baru per hari.

“Kasus harian yang positif Covid-19 terus menurun, sudah di bawah angka 1.000 kasus per hari,” ujar Hendra Tarmizi kepada Tribuntangerang.com, Rabu (23/2/2022).

Menurut dia, angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tangerang  mencapai puncaknya pada 12 Februari 2022 mencapai 1.402 kasus per hari.

Namun setelah itu angka kasus terus menurun.

Masyarakat yang sedang menjalani isolasi mencapai 12.637 kasus Covid-19.

Angka tersebut merupakan data dari warga yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan menjalani isolasi di rumah isolasi terpadu,  serta isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Untuk kasus yang dirawat masih ada 303 kasus, kasus meninggal ada 405 kasus dan kasus suspek ada 18 kasus."

"Sedangkan untuk konfirmasi sembuh ada 35.390 kasus, jadi totalnya kasus konfirmasi 48.735 kasus,” ucapnya.

Hendra menambahkan, hingga saat ini bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur  di Kabupaten Tangerang tergolong stabil, tidak ada antrean pasien Covid-19 yang signifikan. 

“Untuk BOR saat ini masih di angka 30 persen, semoga angka penurunan kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang terus menurun ke depannya," kata Hendra Tarmizi.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved