Tangerang Raya

Pedagang di Pasar Tradisional Serpong Prediksi Harga Daging Sapi Meroket sampai Ramadhan

Pedagang daging sapi di Pasar Tradisional Serpong, Kota Tangerang Selatan memerkirakan, harga daging sapi akan terus naik hingga Ramadhan.

Penulis: Rizki Amana | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Rizki Amana
Komarudin (32) Pedagang daging sapi di Pasar Tradisional Serpong menggelar kembali lapak daging sapinya setelah mogok berjualan selama 3 hari, Jumat (4/3/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Pedagang daging sapi di Pasar Tradisional Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memerkirakan, harga daging sapi akan terus naik hingga Ramadhan.

Komarudin (32), pedagang daging di Pasar  Serpong mengatakan, pedagang daging sapi sudah mulai berjualan lagi setelah mogok berdagang selama tiga hari.

Pedagang daging sapi mogok berdagang sebagai aksi protes terhadap kenaikan harga daging sapi.

Namun, setelah mogok berdagang, harga daging sapi pun tak kunjung turun, sementara pedagang tetap harus memenuhi kebutuhan hidupnya.

Oleh karena itu, kata Komarudin, sejak kemarin, Kamis (3/3/2022), pedagang daging sapi sudah mulai berjualan kembali meskipun harga daging sapi tetap tinggi.

Baca juga: Pedagang Daging Sapi Pasar Anyar Kembali Beroperasi Setelah Mogok Berjualan

Baca juga: Aksi Mogok Berdagang Daging Sapi Berakhir saat Harga Daging Sapi Tetap Melonjak

"Kemarin intruksi lima hari mogok, cuman enggak sampai lima hari karena untuk pedagang kita juga rugi enggak ada pemasukan lima hari itu, sementara dapur harus tetap ngebul," kata Komarudin, di Pasar Serpong, Jumat (4/3/2022).

"Akhirnya Kamis (3/3/2022) mulai berdagang lagi," katanya lagi.

"Malah hasil kita mogok dagang bukannya (harga) menurun tapi malah ada kenaikan juga. Naiknya Rp 5.000 per kilogram," ujarnya. 

Komarudin mengatakan, pedagang memprediksi kenaikan harga daging sapi akan terus terjadi hingga masuk Ramadhan mendatang.

"Jadi percuma mogok, pemerintah enggak bisa nurunin harga, yang bingung kita pedagang mau jual berapa," kata Komarudin. 

"Ini saya prediksi mau Ramadhan bisa naik, bisa sampai Rp 150.000 karena sekarang harga jual sudah Rp 130.000."

"Bagaimana nanti kita jualnya, sekarang saja pembeli sudah pada protes," ujar Komarudin.

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved