Pencemaran Batu Bara di Marunda, Warga yang Terdampak ISPA Meningkat Sejak Oktober 2021
Pencemaran Batu Bara, Pengelola Rusun Marunda Sebut Ada Tumpukan Debu Warna Hitam
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pengelola Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara berkoordinasi dengan pihak terkait perihal isu pencemaran abu batubara di sekitar lokasi yang belakangan ramai dibicarakan.
Kepala UPRS Marunda Ageng Darmintono mengatakan hingga saat ini masih dicari tahu mengenai asal muasal penyebab pencemaran batu bara tersebut.
“Kami sampai saat ini mencoba untuk menelusui dengan Dinas Lingkungan Hidup sumber debu dari mana,” ujar Ageng, Minggu (13/3/2022).
Meski begitu pihaknya mengakui ada temuan serpihan debu yang berbeda dari kebanyakan ketika petugas sedang membersihkan rusun.
Baca juga: Rencananya Ada Konser Musik hingga Mengundang Jokowi Saat Pembukaan Jakarta International Stadium
“Setiap pagi ada petugas kebersihan yang kalau nyapu ada tumpukan debu selain kotoran lain yang warna hitam,” tutur Ageng.
Ageng juga mengomentari perihal dengan temuan Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebut serpihan abu batu bara yang mencapai ketebalan 1 sentimeter.
“Kalau dibiarin lama lama bisa sampai satu centi tapi kan debu itu terbang ketiup angin dan sangat halus jadi butuh waktu lama,” ujarnya.
Hingga sekarang ini belum diketahui pasti dari mana sumber pencemaran batubara yang diduga berasal dari aktivitas perusahaan di sekitar lokasi.
Baca juga: Bikin Gatal, KPAI Desak Pemprov DKI Jakarta Bertindak Atasi Pencemaran Batu Bara di Kawasan Marunda
Ageng juga tidak bisa memastikan apakah yang dialami warga seperti penyakit pernafasan, gatal gatal dan lainnya yang dialami warga benar-benar akibat pencemaran batu bara.
“Itu sekali lagi harus melalui rekomendasi dari pihak terkait. Itu kan baru statemen dugaan dan bukan wewenang kami sebagai pengelola,” kata Ageng.
Meski begitu Ageng memastikan unsur dari dinas terkait sudah menindaklanjuti permasalahan isu pencemaran abu batubara yang dialami warga setempat.
“Kami serahkan ke dinas terkait artinya dalam hal ini sudah intensif dilakukan Dinas Lingkungan Hidup. Kita harapkan solusi karena ada kawasan pelabuhan juga ada permukiman,” tuturnya.
Baca juga: Usaha Pembuatan Kerupuk yang Tetap Kriuk saat Pandemi, Permintaan tetap Normal
ISPA Meningkat
Warga Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara yang terdampak infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) mengalami peningkatan pada bulan Oktober 2021 silam.
Seorang warga, Didi menceritakan dirinya tidak mengetahui jumlah pasti warga yang terdampak pencemaran abu batu bara di kawasan Marunda.