IKN Nusantara

Pagi Ini Jokowi Menuju IKN, Nanti Malam Menginap di Tenda Sederhana

Presiden Joko Widodo mengikuti sejumlah kegiatan di titik nol IKN dan akan menginap di tenda sederhana di lokasi tersebut bersama lima gubernur.

Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
Dok Kecamatan Sepaku
Petugas sedang mempersiapkan tenda berkemah di lokasi ibu kota negara, Sepaku, PPU, Kaltim, Jumat (11/3/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berada di Kalimantan Timur untuk mengikuti sejumlah kegiatan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Senin-Selasa 14-15 Maret 2022.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan kegiatan pertama Presiden adalah menuju titik nol IKN.

"Pertama adalah Bapak Presiden berangkat dari Balikpapan menuju ke IKN pada Senin pagi. Selanjutnya kegiatan bersama para gubernur akan melakukan sebuah prosesi kegiatan di mana tentunya kita sebagai orang timur meminta doa, memanjatkan doa, dan menjunjung kearifan lokal di Kalimantan Timur ini," ujar Heru dalam konferensi pers, Minggu (13/3/2022).

Presiden Jokowi mengajak 34 gubernur dari seluruh provinsi di Indonesia agar seluruh elemen masyarakat dapat turut menyukseskan program pembangunan IKN. Terlebih, pembangunan IKN merupakan sebuah pekerjaan besar yang membutuhkan dukungan dan doa dari semua pihak.

Baca juga: Gubernur Anies Bawa Tanah Kampung Akuarium ke IKN Kaltim

Heru menjelaskan bahwa seluruh gubernur akan membawa tanah dan air dari masing-masing wilayahnya, sesuai dengan kearifan lokal dan budaya masing-masing daerah.

Selanjutnya, para gubernur akan menyerahkan tanah dan air tersebut kepada Presiden yang kemudian akan dituangkan ke dalam gentong yang telah disiapkan.

"Kenapa tanah dan air? Tentunya adalah kita adalah negara Nusantara yang dari ujung Aceh sampai Papua dan kearifan lokal itu berbeda-beda, dituangkan di dalam sebuah simbolis tanah dan simbolis air dijadikan satu menjadi kalimat Tanah Air. Kira-kira seperti itu. Para gubernur sudah melakukan prosesi itu di masing-masing tempatnya," kata Heru.

Baca juga: Rencananya Ada Konser Musik hingga Mengundang Jokowi Saat Pembukaan Jakarta International Stadium

Selepas itu, Presiden bersama para gubernur akan mengikuti kegiatan penanaman pohon bersama. Semua pihak yang terlibat dalam penanaman pohon akan menanam pohon yang berbeda-beda.

"Kami dari Sekretariat Presiden bersama dengan Kementerian PU, Kementerian Lingkungan Hidup mempersiapkan pohon-pohon yang akan ditanam oleh seluruh gubernur bersama Bapak Presiden," kata Heru.

Presiden bersama lima gubernur se-Kalimantan juga akan menginap di tenda yang didirikan di titik nol IKN. Heru menuturkan, Presiden akan menginap bersama sejumlah pejabat, di antaranya Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Pangdam VI Mularwaman Mayjen Teguh Pujo Rumekso dan Kapolda Kalimantan Timur Irjen Imam Sugianto.

Baca juga: Warga Senang Sejumlah Arena Olahraga dan Taman Bermain Mulai Dibuka di Tangerang 

"Kami menginap di IKN tentunya apa adanya dan Bapak Presiden kami siapkan tenda sederhana," kata Heru Budi dalam konferensi pers yang disiarkan channel YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (13/3/2022) malam. "Tentunya tidak mengurangi keamanan beliau," lanjutnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga sudah tiba di Kalimantan Timur. Seperti gubernur lain, Ganjar juga membawa air dan tanah dari Jawa Tengah.

"Air dan tanah yang diminta presiden sudah saya bawa. Dari mana air dan tanah itu saya ambil, rahasia," ujarnya saat menjawab pertanyaan awak media di Balikpapan, Minggu (13/3/2022).

Baca juga: Sopir Bus Terminal Poris Plawad Prediksi Penumpang di Ramadan Bakal Membludak 

Ganjar mengatakan air dan tanah tersebut diambil dari sejumlah gunung yang diyakini sebagai puser bumi atau pusatnya dunia. Lokasi pengambilan air dan tanah juga sudah dikonsultasikan Ganjar pada para sesepuh Jawa.

"Jawa Tengah itu ada beberapa lokasi yang dikenal sebagai puser bumi. Jadi pusatnya bumi itu ada di Jawa Tengah, lokasi yang jadi pusat kebudayaan, ada peninggalan leluhur dan lainnya. Orangtua kan lebih paham, makanya kemudian tanah dan air dari lokasi itulah yang saya bawa," katanya.

Ganjar mengatakan, permintaan Presiden Jokowi kepada 33 gubernur untuk membawa tanah dan air ke IKN penuh makna. Tanah dan air yang dibawa merupakan simbol persatuan dan kesatuan.

Baca juga: Kasus Moge Tabrak Bocah Kembar Hingga Tewas Berakhir Damai, Pengendara Tidak Ditahan

"Intinya ada dua hal, pertama secara simbolik, ini tanah air. Ada tanah dan air. Saya yakin betul karena pak Jokowi banyak filosofi, maka dia meminta seluruh gubernur berkumpul membawa tanah air. Ada persatuan, ada kontribusi secara visual," ujarnya.

Selain itu, ini bentuk kontribusi dari seluruh daerah di Indonesia. Bahwa IKN itu, lanjut Ganjar bukan hanya proyek orang perorang, pejabat atau mereka yang ada di pusat pemerintahan. Namun dengan dimintanya gubernur datang membawa tanah dan air ke IKN, menunjukkan IKN adalah proyek bersama anak bangsa.

"Ini dukungan kolektif yang ditunjukkan seluruh daerah di Indonesia. Hari ini, 33 gubernur datang, membawa pesan kebersamaan untuk membangun IKN. Mudah-mudahan ini menjadi spirit keindonesiaan kita," ucapnya.

Baca juga: Layanan SIM dan SKCK Jadi Tolok Ukur, Inilah 27 Polres yang Dapat Nilai A Pelayanan Prima

Disinggung banyak pihak yang nyinyir dan menilai aksi gubernur membawa air dan tanah itu penuh dengan klenik, Ganjar tertawa santai. Menurutnya, ini adalah bagian dari kultural bangsa Indonesia yang tidak bisa dilepaskan.

"Ini kultural, semua daerah pasti punya sendiri-sendiri. Ada nilai-nilai luhur yang bisa dilakukan. Kita boleh bicara modern, kekinian dengan referensi buku-buku baru. Tapi kita mesti punya kepribadian dalam kebudayaan," katanya.

Bahkan lanjut dia, nilai-nilai ini tidak hanya dimiliki bangsa Indonesia. Di Jepang, jika ada pembangunan apapun pasti ada ritual dan upacara seperti laiknya di Indonesia.

Baca juga: Rencananya Ada Konser Musik hingga Mengundang Jokowi Saat Pembukaan Jakarta International Stadium

"Kalau orang Jawa mau buat rumah, di atasnya ada pisang, beras, bendera merah putih. Itu tradisi. Di Jepang juga sama, mau buat bendungan, buat gedung itu ada ritual dan upacaranya. Jadi nggak usah mikir soal apakah ini klenik atau tidak, ini soal kultural dalam bingkai persatuan," katanya. (*)

 

Sumber: Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved