Tangerang Raya
Kerugian Masyarakat Capai Rp 600 Miliar Imbas Kemacetan dan Jalan Berlubang di Kota Tangerang
Macet dan jalan berlubang masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kota Tangerang karena merugikan masyarakat.
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Macet dan jalan berlubang masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kota Tangerang.
Pasalnya, dampak kemacetan dan jalan berlubang itu membuat masyarakat mengalami kerugian.
Hal itu dikemukakan Direktur Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandi yang pernah membuat kajian tentang masalah macet dan jalan berlubang di Kota Tangerang.
"Kerugian masyarakat akibat kemacetan dan banyaknya jalan berlubang itu ditaksir mencapai Rp 600 miliar," ujar Ibnu Jandi.
Dia mengatakannya saat Diskusi Publik yang digelar Warta Kota bertema 'Arah Perbaikan Jalan Berlubang di Press Kopi, Kota Tangerang, Rabu (16/3/2022) malam.
Dalam diskusi ini turut hadir Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono, Ketua Komisi 4 DPRD Kota Tangerang Sumarti.
Ibnu Jandi menjelaskan, satu unit kendaraan motor mengisi 10 liter bahan bakar sekitar Rp 75.000.
Akibat macet, penggunakan bahan bakar menjadi boros 10 persen sehingga merugi Rp 7.500 per hari atau sebulan Rp 187.000.
"Volume kendaraan yang lewat di Kota Tangerang sekitar 200.000 unit kendaraan. Dikalikan saja sehingga nilai kerugiannya Rp. 600 miliar dalam satu tahun," kata Jandi.
Baca juga: Jalan Rusak Berat Imbas Satu Arah Daan Mogot Diperbaiki dengan Anggaran Rp 5,7 Miliar
Baca juga: Satu Arah Jalan Daan Mogot Timbulkan Kemacetan Parah, Kadishub Kota Tangerang Minta Maaf
Menurutnya, Kota Tangerang menjadi beban dari akses lalu lintas yang dilewati kendaraan dari arah Sumatera, Banten, Jabodetabek.
Serta kendaraan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Penjelasan Ibnu Jandi ini didukung Ketua Komisi 4 DPRD Kota Tangerang, Sumarti.
Sebagai mitra kerja Dinas PUPR, Sumarti menyoroti persoalan tersebut.
"Kota Tangerang memang daerah strategis. Menjadi perlintasan banyak daerah. Hal itu juga yang menyebabkan kemacetan hingga menimbulkan jalan berlubang karena banyak kendaraan yang melintas," katanya.
Dia mengatakan, penyebab Pemkot Tangerang lamban mengentaskan permasalahan ini karena faktor anggaran.
"Anggarannya memang terbatas apabila melakukan perbaikan jalan berlubang di seluruh jalan Kota Tangerang."
"Belum lagi saat pandemi Covid-19 saat ini, anggaran yang dikeluarkan baru bisa untuk pemeliharaan saja," ujarnya.
Baca juga: Jalur Sistem Looping Galeong Kota Tangerang Resmi Dioperasikan untuk Urai Kemacetan
Baca juga: Dishub Kota Tangsel tak Siagakan Personel Meski Macet Parah Akibat Perbaikan Drainase di Ciputat
Keluhan masyarakat
Sementara itu, masyarakat mengeluhkan kondisi jalan berlubang di Kota Tangerang.
Salah satu warga, Riyan, mengaku kecewa terhadap Pemkot Tangerang dalam menangani masalah jalan rusak.
Bahkan dalam dua periode kepemimpinan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, jalan rusak berat masih banyak.
"Sudah dari tahun-tahun sebelumnya sampai sekarang masih saja banyak jalan berlubang. Terutama di wilayah Batuceper dan sekitarnya," ujar Riyan yang juga hadir dalam diskusi publik.
Jalan rusak itu juga terdapat di jalur utama mengarah ke Bandara International Soekarno-Hatta.
"Dari adanya banyaknya jalan berlubang ini sangat mengkhawatirkan masyarakat. Sering kali terjadinya kecelakaan," ucapnya.
Riyan berharap, Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono yang baru dilantik dapat menyelesaikan masalah dan melakukan aksi nyata demi masyarakat.
"Semoga saja Kadis PUPR pilihan Pak Wali Kota dapat menjadi solusi untuk persoalan ini. Jangan cuma tambal sulam jalan berlubang setelah itu cepat rusak lagi," kata Riyan.
Baca juga: Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan Berjanji Bakal Lanjutkan Pembangunan Jembatan
Baca juga: Lantik Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan, Wahidin Halim: Jalankah Amanah dengan Baik
Ruta Ireng Wicaksono berjanji akan bergerak cepat dalam mengentaskan jalan rusak sehingga akses di Kota Tangerang menjadi lebih mantap.
"Memang ada beberapa tahapan dan aturan untuk perbaikan jalan. Seperti perbaikan jalan secara keseluruhan mau pun pemeliharaan," kata Ruta.
Dia mengakui banyak jalan berlubang di wilayahnya dan memerlukan perbaikan.
"Di seluruh Kecamatan se-Kota Tangerang memang ada sejumlah titik jalan berlubang. Tapi kriterianya kami menghitung kerusakan dari dimensi kedalaman lubangnya."
"Petugas kami juga sampai kerja malam untuk perbaikan. Kalau ada laporan jalan berlubang melalui aplikasi Laksa langsung kami tindak lanjuti."
"Lubang-lubang itu juga kami tandai agar tidak membahayakan masyarakat," tutur Ruta Ireng Wicaksono.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Diskusi-publik1173.jpg)