Lifestyle
Pengguna Telehealth Saat Pandemi Meningkat 40 kali lipat
Sejak pandemi Covid-19, tingkat adopsi telehealth di Indonesia tumbuh pesat. Tidak hanya dari sudut pandang pengguna, tetapi juga dari investasi.
"Peluang yang bisa kita lihat di sini adalah bagaimana kita bisa membuat produk yang sesuai dengan permintaan pasar, terutama untuk perawatan preventif," katanya.
Sebagai contoh, kini banyak orang Indonesia yang menyadari bahwa jika memiliki penyakit kronis dan perlu ke dokter, tidak harus segera pergi ke fasilitas kesehatan tradisional.
Baca juga: Psikolog Bilang ada Empat Upaya Meningkatkan Kesehatan Mental Bidan di Masa Pandemi
"Anda dapat berbicara dengan dokter melalui layanan telemedicine dan menerima obat langsung di depan pintu rumah Anda," ujar Danu.
Kedua, peluang dalam bentuk digitalisasi. Semua fasilitas kesehatan melakukan digitalisasi dan mereka tidak tahu harus mulai dari mana.
Tekanan semakin meningkat karena saat Kemenkes membuat platform IHS, semua fasilitas kesehatan harus terkoneksi dengan Application Programming Interface (API) Kemenkes.
Untuk terhubung secara online, mereka membutuhkan sistem, tidak hanya untuk menyediakan data, tetapi juga untuk menarik data ketika Citizen Health Application selesai. Peluang ketiga adalah kesinambungan perawatan setelah vaksinasi. Misalnya, kesehatan dan kebugaran secara umum atau program untuk penyakit kronis tertentu. (*)
