Pohon Lea Seharga Rp 10 Juta Tumbuh Liar, Risma Ingin Anak Papua Kuliah di Institut Pertanian
Hasil penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) tanah di Sarmi sangatlah subur. Bahkan, tumbuhan yang harus dirawat dengan keahlian khusus bisa tumbuh
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Risma mengungkapkan bahwa kedatangannya ke Sarmi usai mendapatkan informasi dari IPB tentang kualitas tanah di wilayah tersebut.
Dari penelitian IPB, disebutkan tanah di kabupaten tersebut berkualitas baik untuk menanam tanaman apapun.
Baca juga: Kader PDI Perjuangan yang Dibahas untuk Pilkada DKI 2024, dari Risma, Ahok, Azwar Anas, dan Gibran
Saat Risma tiba di Sarmi, ia pun semakin yakin dengan kualitas tanah di wilayah Utara Papua itu.
"Saya pikir banyak sekali yang bisa ditingkatkan, misalnya kan kita pertanian, IPB sampaikan bahwa di tanah ini, semua bisa ditanam, jadi kualitas tanah seperti ini belum pernah dijumpai sebelumnya," ungkap Risma di Sarmi, Papua, Selasa (22/3/2022).
Maka dari itu kata Risma, pihaknya menyediakan sejumlah alat untuk pertanian dan pengolahan hasil tani warga.
Misalnya saja pemberian traktor, bibit, fasilitas air, penanaman dan penyerahan bibit, penyerahan alat pertanian, dan penyerahan bibit ayam petelur dan kampung.
Risma juga menyerahkan bantuan untuk bahan kios sembako, genset, bahan bangunan rumah produksi, pompa air untuk Sarmi Timur. Lalu untuk Bonggo, Risma menyerahkan mesin pertanian, bibit sapi, dan hasil panen padi gogo.
Baca juga: Kiat Berbisnis Tanaman Hias Toko Bunga Bumi Flora Kota Tangerang saat Pandemi Covid-19
Di Apwer, Risma memberikan bibit pepaya, pisang, dan alpukat.
Rencananya, warga juga akan diajari menanam nanas.
Kata Risma, diharapkan dengan adanya sistem pertanian berbasis industri maka masyarakat Sarmi akan lebih sejahtera.
Sebab, semua klasifikasi hasil panen bisa dimanfaatkan.
Mulai dari hasil panen grade A yang akan dijual buah utuh, gare B yang bisa diolah menjadi makanan siap makan, dan grade C dimakan sendiri oleh warga.
Baca juga: Di Kampung Ini Tanaman Anggur Tumbuh Subur, Termasuk Anggur Ukraina
"Saya sampaikan untuk grade kedua maka akan kita buat untuk makanan olah, jadi bukan semua untuk dijual, karena gradenya beda," tuturnya.
Sehingga, buah grade dua akan tetap memiliki nial jual tinggi lantaran sudah diolah menjadi makanan siap jadi.
Diketahui Risma ke Papua selama tiga hari, mulai dari 22 Maret sampai 24 Maret 2022.