Prasetyo Minta Kemenkes Turun Tangan Terkait Pelayanan di Eka Hospital BSD
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Kementerian Kesehatan membenahi pelayanan RS Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Kementerian Kesehatan membenahi pelayanan RS Eka Hospital BSD.
Prasetyo mengaku memilki pengalaman kurang baik di Eka Hospital BSD. Menurut dia, diagnosa rumah sakit tidak akurat dan penagihan biaya perawatan paksa yang dilakukan di area parkir kendaraan.
"Saya berharap tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban seperti saya. Perlakuan RS seperti itu tidak bisa didiamkan dan sudah seharusnya Kementerian Kesehatan turun tangan guna membuat masyarakat nyaman,” kata Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (26/3/2022).
Menurut dia, Kemenkes harus membuat kanal aduan atau mengoptimalkan kanal tersebut jika sudah ada. Dengan begitu masyarakat dapat mudah menyampaikan keluhan dan saran.
Baca juga: Dorna Senang, Aksi Rara si Pawang Hujan Bikin MotoGP Mandalika Bernilai Seni
“Kementerian Kesehatan pun dapat langsung menindaklanjuti ketika ada pelanggaran untuk kemudian memberikan sanksi RS, seperti contoh mencabut izinnya jika melakukan pelanggaran," ujar politikus PDI Perjuangan ini.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melaporkan RS Eka Hospital BSD ke Kepolisian Sektor Serpong.
Laporan itu buntut dari diagnosa yang dianggap tidak akurat dan penagihan biaya perawatan putrinya secara paksa oleh rumah sakit di area parkir.
Berdasarkan keterangannya, Prasetyo mengaku laporan itu sudah dibuat di Polsek Serpong pada Sabtu (19/3/2022) lalu.
Dia menilai, sikap rumah sakit menagih biaya perawatan di area parkir terkesan memaksa dan tidak manusiawi.
Prasetyo menjelaskan, pada Jumat (18/3/2022) lalu dia membawa anaknya bernama Putri Dwita ke RS Eka Hospital BSD. Putri Dwita mengalami nyeri di dada akibat asam lambungnya naik.
Sang anak langsung dibawa ke ruang perawatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ditangani dokter jaga.
Setelah diperiksa, dokter jaga menyarankan agar putrinya dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan Computerized Tomography Scan (CT Scan).
“Saat itu juga saya menuruti arahan dari dokter jaga untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan terhadap Putri dengan menggunakan teknologi sinar-X dan computer,” ujar pria yang akrab disapa Pras itu.
Tidak lama kemudian, dokter menginformasikan ada sesuatu massa yang diduga kista di tubuh putrinya berdasarkan hasil pemeriksaan CT Scan.
Pihak dokter juga juga menyarankan untuk observasi dan rawat inap.