Ramadhan
Masyarakat Mudik Lebih Awal dari Terminal Poris Plawad Kota Tangerang, Khawatir Peraturan Berubah
Masyarakat mulai melakukan perjalanan mudik Lebaran lebih awal melalui Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Masyarakat mulai melakukan perjalanan mudik Lebaran lebih awal melalui Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang.
Salah satu pemudik Lebaran yakni, Samsudin yang akan kembali ke kampung halamannya di Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (13/4/20220, lebih awal dari rencana semula.
Samsudin mengaku, sebelum rencana mudik minggu depan.
Namun, setelah mendengar pemerintah melakukan pelonggaran peraturan mudik Lebaran, maka dia memajukan keberangkatan menjadi sore ini.
"Rencananya saya dan keluarga berangkat mudik itu minggu depan, akan tetapi setelah melihat keputusan pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik, saya dan keluarga memutuskan berangkat lebih cepat," ujar Samsudin kepada Tribuntangerang.com di Terminal Poris Plawad, Rabu (13/4/2022).
"Memang pemerintah sudah mengizinkan masyarakat untuk mudik di Hari Raya Lebaran tahun ini."
"Tapi hal ini justru membuat saya khawatir kalau tiba-tiba ada persyaratan yang berubah untuk pemudik seperti saya," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Banten Siapkan Antisipasi Lonjakan Saat Mudik di Pelabuhan Merak dan Tol Tangerang-Merak
Baca juga: Peserta Mudik Gratis Kemenhub Harus Lakukan Validasi Data di Kantor Dishub

Alasan Samsudin memilih mudik lebih dulu, lantaran khawatir terjadi perubahan kebijakan, saat terlihat lonjakan jumlah pemudik.
Selain itu, harga tiket bagi setiap penumpang mengalami kenaikan yang signifikan pada akhir pekan ini, yang mencapai Rp 50.000-Rp 100.000, menjadi alasan Samsudin mempercepat aktivitas mudik.
Oleh karena itu, keputusan Samsudin mempercepat keberangkatan mudik untuk menghindari kenaikan tarif tiket penumpang dan perubahan kebijakan bagi pemudik.
"Contoh dasarnya saya lihat dari harga tiket bis ke Wonogiri, hari ini harga tiket saya Rp 250.000, akhir pekan ini naik jadi Rp 290.000, dan minggu depan harga tiket itu udah sampe Rp 490.000," kata dia.
"Bisa dilihat tinggi banget kenaikan harganya, takutnya karena setiap PO bis sudah menyiapkan pergerakan mudik, malah membuat pemerintah mengubah peraturannya."
"Karena sekarang kan masih pandemi Covid-19, dan takutnya kita malah jadi enggak bisa mudik lagi," ujarnya.
Menurutnya, belum ada syarat khusus yang harus dilengkapi penumpang yang ingin mudik.
Meskipun demikian, dia dan keluarganya telah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster.
"Alhamdulillah, saya sama keluarga berangkat mudik hari ini enggak ada syarat apa pun, kalau dulu kan harus antigen dulu, sekarang enggak ada."
"Tapi saya sama keluarga sudah vaksin booster dan sudah punya aplikasi PeduliLindungi, takutnya di tengah jalan ada pemeriksaan, jadi kami sudah antisipasi," katanya.
Baca juga: Warga Girang Bisa Mudik Gratis dari Kemenhub ke Solo dan Jogja, Berangkat dari Terminal Poris Plawad
Baca juga: Jasa Marga Prediksi Volume Kendaraan Mudik Mencapai 2,54 Juta Kendaraan

Berdasarkan pantauan Tribuntangerang.com hingga pukul 17.00 WIB, terlihat belasan bus tujuan luar kota yang bersiap untuk berangkat dari Terminal Poris Plawad, Tangerang.
Selain itu, ada puluhan penumpang bersiap menunggu jadwal keberangkatan, sambil menduduki barang bawaan milik mereka.
Kondektur bus juga terlihat lalu lalang membantu mengangkat barang bawaan milik penumpang yang sudah berumur.
Samsudin berharap, pemerintah dapat menepati janji mengizinkan masyarakat untuk melakukan aktivitas mudik pertama kalinya masa Pandemi Covid-19 saat ini.
Menurutnya, kondisi Covid-19 yang semakin membaik dan masyarakat yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 banyak.
Pemerintah tidak perlu khawatiryang berlebihan akan dampak mudik Lebaran tersebut.
"Mudah-mudahan tahun ini masyarakat bisa benar-benar diizinkan mudik sama pemerintah, karena kasihan sudah tiga tahun ini banyak yang enggak pulang ke kampung halaman," ucapnya.
"Lagipula pemerintah enggak perlu khawatir banget lah sama masyarakat, sekarang ini kita kan sudah memiliki kesadaran sendiri untuk divaksin dan menjaga prokes."
"Jadi jangan sampai nanti tiba-tiba ada perubahan peraturan bagi yang mau mudik," kata Samsudin.