Ada Petir Cloud to Ground di Sekitar Desa Selajambe saat Warga Dengar Suara Misterius

Warga Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jabar, merasakan getaran dan suara gemuruh di dalam tanah di akhir pekan ketiga Puasa 2022

Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
Tangkap Layar Youtube Apresiasi Dari Kepri
Suasana Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jabar 

TRIBUNTANGERANG.COM, SUKABUMI -- Getaran dan suara gemuruh di dalam tanah dirasakan warga Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dua hari berturut-turut, sejak Jumat hingga Sabtu (23/4/2022).

Terletak di kaki Gunung Pangrango, Desa Selajambe jauh dari jalan besar dan tak ada kegiatan konstruksi atau penambangan yang bisa menimbulkan getaran dan suara gemuruh di tanah.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, suara gemuruh dibarengi getaran bisa bersumber dari gempa atau aktivitas sesar di daerah tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung turut memberikan penjelasan soal suara gemuruh misterius yang didengar sejumlah warga Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: Sistem One Way Akan Diterapkan di Tol Kalikangkung Semarang untuk Antisipasi Kemacetan Arus Mudik

Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan, terkait suara gemuruh dan getaran di dalam tanah pada hari Jumat dan Sabtu, 22 dan 23 April 2022 antara pukul 06.00-10.00 WIB.

"Berdasarkan dari laporan masyarakat, BMKG Bandung menelusuri menggunakan peralatan yang kami miliki berupa jaringan seismograph, lightning detector, serta data pengamatan satelit," papar Tegug dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunjabar.id, Minggu (24/4/2022).

Teguh menuturkan, berdasarkan hasil monitoring tersebut, didapat data sebagai berikut:

Baca juga: Kelas Motor Matic Jadi Primadona pada Gelaran Hari Pertama Ajang Street Race BSD 

1. Jaringan seismograph BMKG Bandung pada tanggal 22 dan 23 April 2022 dari pukul 06.00–10.00 WIB tidak merekam adanya aktivitas gempa bumi di sekitar Desa Selajambe.

2. Alat lightning detector BMKG Bandung pada tanggal 22 April 2022 pukul 09.23.05 WIB dan 09.23.14 WIB mencatat aktivitas petir IC (Intra-Cloud) terdekat pada jarak 2,01 Km dan 2,36 Km, arah tenggara dan barat daya dari kantor Desa Selajambe.

Kemudian pada tanggal 23 April 2022 ada aktivitas petir yang cukup jauh, yaitu CG+ (cloud to ground positif) sekitar 19,6 Km arah utara kantor Desa Selajambe dan CG- (cloud to cround negatif) sekitar 21,4 Km arah barat laut dari Kantor Desa Selajambe.

Baca juga: Mobil Xpander Terbakar di Pondok Pinang, Kerugian Ditaksir Rp190 Juta

3. Berdasarkan data pengamatan satelit, pada saat yang dilaporkan, tidak terdapat awan Cb ataupun Cu yang dapat menyebabkan badai petir. Kondisi cuaca pada saat kejadian adalah cerah berawan, sehingga bisa disimpulkan penyebab gemuruh bukan disebabkan oleh fenomena atmosferik.

"Berdasarkan hasil monitoring pada tanggal 22 dan 23 April 2022 dari pukul 06.00–10.00 WIB tidak ada aktivitas seismik (patahan gerakan dari kerak bumi), terdapat aktivitas petir yang tercatat pada tanggal 22 April 2022, pukul 09.23.05 WIB dan 09.23.14 WIB yaitu Petir IC (Intra-Cloud) terdekat pada jarak 2,01 Km dan 2,36 Km, arah tenggara dan barat daya dari Kantor Desa Selajambe," kata Teguh.

Baca juga: Jelang Lebaran, Harga Bawang Merah Tembus Rp40.000 per Kg

"Namun penyebab dari suara gemuruh dan getaran tanah tersebut masih belum dapat dipastikan," tutur Teguh.

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Masyarakat diharap hanya percaya pada informasi resmi, kebencanaan melalui informasi resmi yang dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, getaran dan suara gemuruh di dalam tanah dirasakan warga Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Baca juga: Polres Metro Tangerang Kota Kerahkan 1.036 Personel Selama Arus Mudik 2022

Fenomena langka ini muncul antara pukul 06.00 sampai pukul 10.00, Jumat (22/4/2022) dan Sabtu (23/4/2022).

Salah satu warga, Sasi Johar (26) mengatakan, dirinya merasakan getaran dan suara gemuruh di dalam tanah sejak Jumat pagi 22 April 2022.

"Sudah dua hari, pertama saya kurang ngeuh, kurang menganggapnya, karena penasaran, saya tanya ke tetangga dan ternyata mereka medengar juga," ujarnya, Sabtu (23/4/2022).

Sasi Johar bukan satu-satunya warga Selajambe yang merasakan fenomena langka tersebut. "Warga juga merasakan. Makanya saya juga tanya-tanya dulu takutnya saya doang yang merasakan, ternyata warga lain juga sama," kata dia.

Baca juga: Pedagang di Bogor Curhat ke Jokowi, Kerabatnya Ditangkap Polisi karena Menolak Pungli

Ditilik dari lokasi dan tata ruang wilayah, tempat tingggal Sasi Johar jauh dari jalan raya dan tidak ada bangunan pabrik atau kegiatan lain yang bisa menimbulkan getaran dan suara gemuruh.

Terletak di dataran tinggi, wilayah Desa Selajambe didominasi oleh kolam, sawah, dan rumah-rumah warga.

Hal ini membuat warga bertanya-tanya, tentang getaran dan suara gemuruh tersebut. "Kami khawatir suara itu dari Gunung Gede atau Gunung Salak. Suaranya bisa dibilang dari dalam tanah," kata Sasi Johar.

Baca juga: Suryati, Mantan Peraih Medali Emas SEA Games, Meninggal Dunia dalam Kecelakaan di Perjalanan Mudik

"Saya lagi ngasih pakan ikan di kolam ketika merasakan getaran sama gemuruh, kalau yang di sawah merasakan getaran yang lebih gede," paparnya.

Sasi menyatakan tidak ada kerusakan ataupun bangunan retak-retak akibat getaran tersebut. Hanya saja warga merasa heran atas munculnya fenomena itu.

"Saya dan warga cuma ingin tahu apakah di tempat lain merasakan juga, makanya saya tanya di FB," katanya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, suara gemuruh dibarengi getaran bisa bersumber dari gempa atau aktivitas sesar di daerah tersebut.

Baca juga: Di Tengah Kesibukkan Promo Film, Tissa Biani Berencana Besuk Maia Estianty yang Baru Jalani Operasi

Akan tetapi, dalam beberapa hari terakhir, di wilayah Sukabumi tidak ada gempa bumi.

"Di Sukabumi sejak kemarin sampai saat ini tidak ada. Jadi bukan dari gempa," ujar Koordinator Mitigasi dan Gempa Bumi PVMBG, Supartoyo, melalui pesan singkat kepada awak media. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved