Kebakaran di Pasar Gembrong
Ketua RT 06 Pasar Gembrong Pastikan, Kebakaran yang Terjadi Bukan Karena Sabotase, ini Alasannya
Ketua RT 06/01 Kelurahan Cipinang Besar Utara, Mugi memastikan kebakaran di Pasar Gembrong bukan karena sabotase.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Ketua RT 06/01 Keurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Mugi memastikan kebakaran di Pasar Gembrong bukan karena sabotase pada Minggu (24/4/2022) lalu.
Mugi menerangkan, titik api kebakaran di sana hanya berbeda dua rumah dari kediamannya.
Saat itu pemilik rumah hanya ada ibu lanjut usia dan anaknya yang bersekolah SMK Jakarta Timur.
"Jadi karena ngecas apa gitu, saya enggak tidak tahu, listriknya ngejepret dinyalahin nah enggak lama api sudah besar di belakang," kata Mugi Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Selama Berada di Tenda Pengungsian, Korban Kebakaran Pasar Gembrong Sempat Kena Penyakit Kulit
Mugi melanjutkan, ketika api membesar pemilik rumah panik langsung keluar menyelamatkan diri.
Padahal warga di sana dinilai pria berkaos biru itu sangat kompak ketika mengetahui ada api langsung dilakukan penanganan.
Tapi pada saat itu api sudah menbesar, sehingga warga sulit untuk melakukan penanganan awal.
"Jadi di rumah cuma ada ibu dan anak, si ibu sudah lanjut usianya jalannya juga susah, enggak bisa madamin," ucapanya.
Baca juga: Masih Ada 50 KK Korban Kebakaran Pasar Gembrong Bertahan di Tenda Pengungsian
Menurutnya, rumah di Pasar Gembrong semuanya berbentuk semi permanen dan api dengan cepat merambat ke bangunan lain.
Dalam hitungan menit, api merambat ke belasan rumah, hingga akhirnya api baru berhasil dipadamkan pada Senin (25/4/2022) pagi setelah kurang lebih 400 rumah terbakar.
"Jadi di sini semi permanen semua, ada yang sertifikat ada yang AJB, mereka yang surat rumahnya terbakar bikin surat kehilangan di kantor polisi," tuturnya.
Sebelumnya, Korban kebakaran Pasar Gembrong, Kelurahan Cipinang Besar, Kecamatan Jatinegara sempat mengalami penyakit kulit selama tinggal di tenda pengungsian.
Baca juga: Warga Antusias Sambut Rencana Pemprov DKI Revitalisasi Pemukiman Bekas Kebakaran Pasar Gembrong
Para korban tinggal ditenda pengungsian paska kenakaran kurang lebih selama dua Minggu.
Ketua RT 06/01 Kelurahan Cipinang Besar, Mugi menjelaskan, warga sempat mengalami gatal-gatal tinggal di tenda pengungsian.
"Kalau penyakit variasi ya, ada juga yang kena penyakit," katanya saat ditemui wartakotalive.com, Rabu (11/5/2022).