Kekeringan

Ada 15 Kecamatan di Jakarta yang Berpotensi Dilanda Kekeringan, Tebet dan Setibudi Termasuk

BPBD DKI Ungkap Ada 15 Kecamatan yang Berpotensi Dilanda Kekeringan seperti 2019 silam pada saat kemarau. Kecamatan Tebet dan Setiabudi termasuk

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Lilis Setyaningsih
pexels/kelly
kekeringan akan melanda 15 kecamatan di Jakarta 

“Bijak dalam menggunakan air untuk kebutuhan rumah tangga,” ucap mantan Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan ini.

Diberitakan sebelumnya, BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk waspada karena saat ini sudah masuk musim kemarau.

Berdasar prakiraan musim kemarau di Indonesia tahun 2022 yang dirilis oleh BMKG, rata-rata wilayah DKI Jakarta sudah memasuki awal musim kemarau pada bulan April 2022 lalu.

Namun, untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan akan memasuki awal musim kemarau pada bulan Juni 2022.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi Picu Tanah Longsor di Tepi Sungai di Tigaraksa Kabupaten Tangerang

Dampak dari musim kemarau dapat menyebabkan kekeringan yang mengakibatkan kelangkaan air bersih dan juga meningkatnya polusi udara.

Menurut data BPBD DKI, dalam rentang waktu lima tahun terakhir (2017-2021), musim kemarau memberikan dampak kekeringan kepada masyarakat.

Bahkan kala itu, Pemprov DKI Jakarta membentuk Satgas Air Bersih pada bulan September 2019 untuk memastikan pasokan air bersih tersedia bagi masyarakat. 

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, untuk mengantisipasi kekeringan saat musim kemarau, BPBD DKI Jakarta berkoordinasi dengan para Wali Kota/Bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih.

Baca juga: Tak Ada Drainase di Dunia Didesain Berdasarkan Cuaca Ekstrem, Dinas SDA: Peluangnya Setahun Sekali

Terutama bagi masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan dan bagi wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih.

“Kami di jajaran Pemprov DKI Jakarta saling berkoordinasi untuk mengantisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau, terutama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PD. PAM Jaya yang menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile dan juga mobil-mobil tangki air agar siap memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta saat terjadi kekeringan,” kata Isnawa berdasarkan keterangannya, Selasa (10/5/2022).

BMKG juga memperkirakan sifat hujan akan berada pada kondisi ‘Atas Normal’, yakni curah hujan musim kemarau lebih tinggi dari rerata klimatologis.

Sedangkan, puncak musim kemarau diprakirakan akan terjadi pada bulan Juli - September 2022. 

Baca juga: Gas Beracun di Sumur Panas Bumi Dieng Tewaskan Seorang Pekerja

BMKG mencatat dalam sepekan terakhir selama periode tanggal 1 - 7 Mei 2022, suhu maksimum terukur berkisar antara 33 - 36,1 derajat Celsius.

BMKG memastikan suhu udara terik yang terjadi bukan fenomena Gelombang Panas, melainkan dipicu oleh beberapa faktor, seperti posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator

"Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau,” jelasnya. (faf) 

 

 
 
 


 
 
 
 
 
 

 
 
 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved