Bakso Tikus
Omzet Sempat Turun 40 Persen, Papmiso Tetap Maafkan Pengunggah Video Bakso Tikus
Omzet Sempat Turun 40 Persen, Papmiso Tetap Maafkan Pengunggah Video Bakso Tikus yang Ternyata Tidak Terbukti
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Lilis Setyaningsih
Aldi menjelaskan, pihaknya penting melakukan langkah-langkah cepat agar informasi yang menjadi bola liar ini segera terkonfirmasi kebenarannya.
Baca juga: Imbas Harga Naik dan Pedagang Daging Sapi Mogok, Penjual Bakso di Pondok Aren Meliburkan Diri
Apalagi ini menyangkut usaha makanan ditengah sedang berusaha pemulihan ekonomi ditengah pandemi Covid-19.
"Muncul di medsos bahwa di Karawang ada bakso tikus. Ini sempat jadi bola liar, kami melakukan langkah-langkah cepat, menemui wanita yang posting itu. Lalu menemukan sisa bakso yang diduga bakso tikus itu, kami juga lakukan penyelidikan di lokasi yang diduga menjual daging tikus. Jadi kedua sampel itu kami kirim ke lab untuk di uji," ungkap Aldi.
Sementara itu, Subkor Kesehatan Hewan (Keswan) Kesmafet pada Dinas Pertanian Karawang Siti Komalaningsih menyatakan atas kehebohan itu pihaknya bersama pengujian laboraturium bersama Kementerian Pertanian dan Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Hewan melakukan identifikasi spesies tikus dan kandung bakso dari sampel bakso yang viral itu.
"Hasilnya selama 2 hari 11-12 Mei itu negatif, bukan daging tikus. Bakso itu aman daging sapi," imbuh dia.
Baca juga: Tukang Bakso Mengaku Tersasar Jalan hingga Masuk ke Tol Jakarta-Tangerang
Terkait daging seperti mirip buntut tikus itu, dikatakan Situ, bahwa itu urat yang tidak halus saat proses pengolahan.
"Jadi ditegaskan sekali lagi hasil uji lab itu negatif bukan daging tikus tapi daging sapi," tandasnya. (MAZ)