Tangerang Raya
Korban Perampokan Atasi Trauma Kedua putrinya Pakai Cara Sendiri
Dua anak korban perampokan, Nita Emilia, mengalami trauma pasca-perampokan di rumahnya yang satroni tiga perampok, Rabu (15/6/2022).
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, CILEDUG - Dua anak korban perampokan, Nita Emilia, mengalami trauma pasca-perampokan di rumahnya yang satroni tiga perampok, Rabu (15/6/2022).
Nita Emilia mengatakan, dua buah hatinya itu kini merasa takut apabila beraktivitas seorang diri dan mendengar suara kencang orang.
"Anak saya pertama itu jadi takut kalau ke mana-mana sendiri, nah yang paling kecil ini nangis terus kalau denger suara teriak atau ngebentak," kata Nita Emilia.
Dia mengaku tidak memiliki biaya ntuk membawa dua malaikat kecilnya menjalani pengobatan ke psikolog.
Oleh karena itu, dia mengobati peristiwa yang dialami keluarganya itu menggunakan caranya sendiri.
Mulai dari mengajak puterinya apabila sedang bepergian, mengajak bermain, hingga menurunkan nada bicara kepada puterinya itu.
"Ya mengatasi anak saya yang trauma ini saya pakai cara sendiri saja, kaya ajak bercanda, kalau pergi pasti ikut saya, ngomongnya harus pelan-pelan, jangan sampai teriak," kata dia.
"Karena penyebab trauma itu saat kejadian, si perampok ngebentak dan kenceng ngomongnya ke anak saya," ujarnya.
Baca juga: Alasan Nita Emilia Nekat Lawan Perampok, Tidak Terima Kepala Puterinya Diinjak dan Dikalungkan Sajam
Baca juga: Ibu Rumah Tangga Lawan Perampok Alami Luka Lebam di Lengan Kiri dan Nyeri di Perut
Putri bungsunya yang berusua 2 tahun 11 bulan, kerap mengalami mimpi buruk dan menangis saat tertidur.
Kkejadian yang dialaminya dan dua anaknya beberapa waktu lalu terus terbayang oleh dua anaknya,
"Setelah kejadian itu, anak saya juga suka mimpi buruk atau mengigau, terus setelah itu nangis."
"Jadinya ya saya hanya bisa menenangkannya saja, dan memastikan diri selalu di sisi anak saya ini setiap saat," katanya.
Sebelumnya, aksi perampokan menggunakan senjata tajam terjadi di Paninggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang, Rabu (15/6/2022) pukul 01.15 WIB.
Pemilik rumah, Nita Emilia berusaha melawan pelaku perampokan.
Aksinya nekat melawan salah seorang perampok lantaran tidak terima melihat dua buah hatinya yang berusia di bawah umur dan balita mendapat perlakukan kekerasan dari perampok.
Pasalnya, kepala puteri sulungnya F (13), sempat diinjak oleh salah seorang perampok saat beraksi mencari tas dan dompet milik Nita.
"Anak saya semuanya perempuan, anak pertama saya kepalanya diinjak sama perampok itu waktu mau mencari uang di tas dan dompet saya."
"Perampok itu injak kepala anak saya waktu maksa minta dompet saya, tapi anak saja enggak jawab dan nangis karena sudah ketakutan," ujarnya lagi.
Baca juga: Perampokan Dengan Sajam di Ciledug, Aksi Korban Beri Perlawanan Hingga Pelaku Tertangkap
Baca juga: Dikepung Massa di Pintu Depan, Perampok Alfamart Dievakuasi Pakai Mobil Polisi
Sedang puteri bungsunya, F dikalungkan senjata tajam dan dibentak oleh pelaku perampokan tersebut.
Saat itu, putri bungsunya terusmenangis kencang.
"Abis itu, anak saya yang masih balita ditodong sajam ke lehernya itu, hanya karena nyuruh diam, dia masih kecil pasti nangis karena ketakutan," kata Nita sambil mengusap air matanya.
"Perampok itu kan ambil 2 telepon seluler, tapi salah satunya ke anak, Badui, yang kecil ini, supaya diem.
Terus dia malah marah, karena dikira anak saya mau foto, gimana mau ngerti foto anak kecil begitu," jelasnya.
Dia menilai, hal tersebut diluar peri kemanusiaan, lantaran berbuat kejam kepada seorang anak perempuan dan seorang balita.
Menurutnya, hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan kepada anak-anak, terlebih seluruh penghuni rumah saat itu hanya perempuan.
"Makanya perampok itu, ya Allah sama sekali enggak ada otaknya, anak perempuan dikasarin, anak bayi dibentak dikalungkan sajam," tuturnya dengan raut wajah sedih.
"Saat kejadian itu suami saya lagi kerja malam, jadi di rumah hanya saya dan 2 puteri saya doang," jelas Nita Emilia.