Penyiraman Air Keras
Pelaku Penyiraman Air Keras ke Istri dan Anak Masih Buron, Polisi Ancam Bertindak Keras
Kata Polisi Kepada Pelaku Penyiraman Air Keras ke Mertua, Istri dan Anak, 'Jangan Salahkan Kami Kalau Bertindak Keras!'
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, BEKASI -- Pelaku penyiraman air keras kepada mertua, istri dan anak masih buron.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan mengultimatum Kenji (26), pelaku pengiriman air keras agar segera menyerahkan diri.
Hingga kini, kepolisian masih terus melacak keberadaan pelaku yang telah masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak peristiwa penyiraman pada Senin (20/6/2022) lalu.
"Pelaku belum dapat, tapi kita sudah terus lakukan pengejaran sampai dapat itu, itu harus dapet itu," ucap Gidion saat dikonfirmasi, Kamis (23/6/2022).
Baca juga: Korban Penyiraman Air Aki Sering Disatroni Mantan Ojol Langganannya, Pelaku Nyatakan Sakit Hati
Baca juga: Pelaku Dibawah Umur Begal Sopir yang Sedang Tidur di Mobil Boks
Pelaku, sambung Gidion, melarikan diri dengan cara berpindah tempat sehingga cukup merepotkan petugas.
Hal itu diketahuinya melalui sistem pelacakan yang dilakukan polisi.
"Karena lari-lari dia masih mobile, anak muda ini biasa mobile, dia di pakai data scientific juga masih mobile," katanya.
Gidion mengancam akan berbuat sesuatu apabila Kenji tak juga menyerahkan diri kepada polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan pidananya.
"Kalau dia nyerahkan diri, bagus. Kalau enggak, ya jangan salah kan kami kalau kami bertindak keras. Karena dia berusaha menghindar dari perbuatan pidananya. Anda bisa lari, tapi anda tidak bersembunyi!" tutur Gidion.
Sebelumnya, Kenji (26) yang merupakan warga Sukatani menyiramkan air keras ke arah Siti Hartini (57) mertua, Siti Hardiyanti (25) istri, dan Resila (2) anaknya sendiri, saat mereka tengah tertidur lelap.
Ada pun hal yang melatarbelakangi kejadian tersebut dikarenakan Kenji menolak untuk diceraikan setelah menjalani pernikahan siri bersama Hardiyanti.
Padahal, Kenji dikenal oleh warga sekitar sebagai seorang pengangguran dan suka mabuk minuman keras.
Bahkan ia tak pernah memberikan nafkah kepada anak dan istrinya setelah tiga tahun hidup bersama. (abs)