Pemilu 2024
Pendataan Pemilih di Lapas pada Pemilu 2024 Gunakan Sistem Sidik Jari dan Retina Mata
Sejumlah Lapas di Kota Tangerang nantinya akan menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Ikut memberikan suara saat Pemilu merupakan hak semua warganegara Indonesia.
Termasuk yang saat Pemilu nanti sedang menjalani hukuman di penjara.
Tidak seperti pelaksanaan di luar penjara, nantinya pelaksanaan Pemilu lebih ketat.
Saat pendataan menggunakan sidik jari serta pemeriksaan retina mata.
Baca juga: Pemilu 2024 Serentak Pelaksanaannya Berbeda di Bandara Soekarno-Hatta
Baca juga: Ketua KPU Kota Tangsel Tegaskan Meski Memiliki e-voting, Namun Belum akan Digunakan di Pemilu 2024
Kota Tangerang pun bersiap untuk melaksanakan pelaksanaan Pemilu di penjara.
Apalagi Kota Tangerang memiliki lebih dari satu lembaga pemasyarakatan (lapas) alias penjara.
Sejumlah Lapas ini pun nantinya akan menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua KPU Kota Tangerang, Ahmad Syailendra.
Baca juga: Seluruh Partai Peserta Pemilu 2024 Sudah Harus Mendaftar di Bulan Agustus
Baca juga: Nafa Urbach Sudah Puas Populer Selama 25 Tahun, Target Berikutnya Ingin Jadi Caleg Pemilu 2024
Ia menjelaskan pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan terkait hal tersebut.
"Ada 5 Lapas di Kota Tangerang yang nantinya menggelar Pemilu 2024," ujar Syailendra kepada Warta Kota, Senin (27/6/2022).
Syailendra menyebut jajarannya saat ini tengah berkoordinasi dengan sejumlah Lembaga Permasyarakatan itu.
Nantinya petugas Lapas juga akan membantu dalam proses penyelenggaraan Pemilu 2024.
"Sistemnya terlebih dulu kami lakukan pendataan dengan cara sidik jari dan pemeriksaan retina mata," ucapnya.
Menurutnya dari situ data tiap warga binaan bisa diketahui.
Jika datanya telah terevikasi maka dapat dibolehkan untuk melakukan pencoblosan.
"Kami libatkan juga Dinas Dukcapil dalam proses pendataan untuk mengetahui NIK para warga binaan di Lapas ini," kata Syailendra. (dik)