Lifestyle

Lakukan Hobi yang Bermanfaat Bagi Jantung dan Kesehatan Untuk Menghindari Kematian Dini

Selain mengatur pola makan dengan nutrisi yang seimbang, lakukan hobi yang bermanfaat bagi jantung dan kesehatan untuk menghindari kematian dini

Penulis: | Editor: Lilis Setyaningsih
Healthline
Ilustrasi seorang perempuan sedang berlari. Olahraga lari termasuk jenis olahraga kardio yang bagus untuk kesehatan jantung dan dapat menurunkan berat badan. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA – Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi ancaman dunia  yang berperan utama sebagai penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner atau jantung iskemik adalah salah satunya.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka penderita penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Baca juga: Vina Panduwinata Sebut Ibundanya Meninggal karena Penyakit Jantung dan Ginjal

Baca juga: Terkena Serangan Jantung, Sopir Truk Pengangkut Beras Berhasil Menghentikan Mobil Tanpa Kecelakaan

Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.

Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Nutrition Dr. Rimbawan mengatakan, peningkatan angka penyakit tidak menular menjadi tinggi di Indonesia.

Faktor yang menjadi pemicu adalah konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurangnya aktivitas fisik.

Orang yang tidak aktif hampir dua kali lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada mereka yang lebih aktif.

Fakta tersebut menunjukkan betapa pentingnya olahraga untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Nenek Mikha Tambayong Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung, Dimakamkan Besok di TPU Menteng Pulo

Baca juga: Roy Kiyoshi Alami Pembengkakan Jantung dari Genetik, Takut Meninggal

"Dengan cara mengatur pola hidup seperti berolahraga dan makanan yang sehat, akan memberikan dampak yang cepat untuk tubuh," kata Dr. Rimbawan, Jumat (1/7/2022).

Bahkan dengan mencoba melakukan program olahraga kardio selama dua minggu, latihan akan lebih mudah dan tidak membuat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Seperti halnya mengatur pola makanan dalam jumlah sesuai kebutuhan tubuh, menerapkan gizi yang seimbang dalam setiap menu makanan yang  dikonsumsi.

Seperti memperbanyak konsumsi buah dan sayur disertai penurunan konsumsi daging, konsumsi protein bermutu tinggi, tetap penuhi kebutuhan cairan dengan konsumsi cairan setara 8 gelas air, selain itu perlu meperhatikan asupan beberapa vitamin dan mineral yang berperan dalam imunitas tubuh khususnya vit A, vit C, vit D, vit B6, vit B12, folat, Se, Zn , Cu dan Fe.

Baca juga: Nurul Arifin Mengaku sudah Operasi Jantung dan Dua Orang Saudaranya Meninggal saat Tidur

Baca juga: Mark Sungkar Dirawat di Rumah Sakit Gara-gara Sakit Jantung

Dr Rimbawan menjelaskan, aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu.

Orang yang melakukan aktivitas fisik aktif selama 7 jam dalam 1 minggu mempunyai risiko 40 persen lebih rendah mengalami kematian dini dibandingkan mereka yang melakukan aktivitas fisik kurang dari 30 menit seminggu.

Banyak sekali penurunan risiko penyakit jika seseorang melakukan sedikitnya 2,5 jam senam aerobik yang sedang secara intensif (moderate-intensity aerobic physical activity) setiap minggu.

“Jadi, selain mengatur pola makan dengan nutrisi yang seimbang, lakukanlah hobi yang bermanfaat bagi jantung dan kesehatan," tutur Rimbawan.

Baca juga: Kabar Duka, Haji Lulung Meninggal Dunia Akibat Penyakit Jantung, Begini Kondisinya

Bisa dengan berjalan, berlari, bersepeda, menari, berenang, dan apa pun yang membuat detak jantung meningkat.

"Semua itu dapat berdampak positif pada kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan Anda sekarang dan di masa mendatang,” imbuhnya.

Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan  hidup sehat itu dibangun dari keseimbangan nutrisi dan olahraga teratur.

"Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita," katanya.

"Menurunkan beban penyakit kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah satu pihak, namun peran semua lapisan masyarakat. Sudah waktunya untuk kita berkomitmen untuk bersama-sama menurunkan insidensi dan beban penyakit kardiovaskular dimulai dari langkah yang sederhana," ujar Andam Dewi.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved