Tangerang Raya

Proses Belajar di SDN Pamulang Timur 01 Kota Tangsel Tetap Normal saat Masih Terjadi Sengketa Tanah

Kegiatan belajar mengajar di SDN Pamulang Timur 01, Kota Tangerang Selatan, bisa berjalan normal saat hari pertama masuk sekolah.

Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Rafzanjani Simanjorang
Kepala SDN Pamulang Timur 01, Mumuh Muchtar mengatakan, kegiatan belajar di mengajar di SDN Pamulang Timur 01 berjalan normal meskipun sedang terlibat kasus sengketa tanah sekolah dengan warga sekitar, Senin (11/7/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kegiatan belajar mengajar di SDN Pamulang Timur 01, Kota Tangerang Selatan, bisa berjalan normal saat hari pertama masuk sekolah, Senin (11/7/2022).

Pasalnya, tanah SDN Pamulang Timur 01 itu masih digugat oleh masyarakat yang mengaku sebagai ahli waris.

Kisruh sengketa lahan antara ahli waris dan pemerintah kota berujung penutupan akses masuk sekolah beberapa waktu lalu oleh ahli waris, akhirnya bisa dibicarakan dengan kepala dingin.

Proses hari pertama masuk sekolah pun tak terganggu, sembari diskusi terus berlanjut antara ahli waris dengan pemerintah.

Hal itu dikemukakan Kepala SDN Pamulang Timur 01 Mumuh Muchtar saat ditemui Tribuntangerang.com di ruang kerjanya SDN Pamulang Timur 01, Jalan Dr Setia Budi, Pamulang, Kota Tangsel, Senin (11/7/2022).

"Alhamdulillah, pembelajaran tetap normal seperti biasa. Dalam tiga hari ini masih masa pengenalan lingkungan sekolah," ujar Mumuh Muchtar.

"Alhamdulillah juga penerimaan siswa didik baru ada peningkatan. Jadi kejadian kemarin tidak ada pengaruhnya," ujarnya lagi.

Baca juga: Ahli Waris Bangun Tanggul di SDN Pamulang Timur 01, Tuntut Pemda Selesaikan Kasus Lahan Sekolah

Baca juga: Kisruh Sengketa, Pemkab Tangerang Siapkan Anggaran Pengadaan Lahan SDN Kiara Payung

Tahun ini, total ada 58 siswa didik baru masuk di SDN Pamulang Timur 01.

Namun, ada enam peserta didik yang belum bisa masuk ke sekolah hari ini karena sakit.

"Ada peningkatan dibanding sebelumnya (52 siswa), meskipun tak banyak," kata Mumuh Muchtar yang baru dua bulan menjabat sebagai Kepala  SDN Pamulang Timur 01 ini.

Sebagai kepala sekolah, Mumuh menyerahkan sepenuhnya kasus sengketa tanah kepada pemerintah.

Sedangkan dia dan guru-guru di sekolahnya fokus memajukan pendidikan murid-muridnya.

"Harapan saya hal ini bisa segera dituntaskan, dan tidak ada yang dirugikan."

"Memang kemarin ada beberapa orangtua bertanya-tanya, namun telah kami jelaskan bahwa sekolah tetap berjalan seperti biasa," ucapnya.

Sebelumnya, pihak ahli waris berencana menutup satu-satunya akses masuk ke sekolah karena menuntut hak atas kepemilikan tanah sekolah.

Kemudian, kasus itu segera direspon  pemerintah Kota Tangerang Selatan sehingga kasus sengketa tanah tidak mengganggu kegiatan pembelajaraan di sekolah. 


 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved