Pisah Tempat Duduk di Angkot Dibatalkan, Wagub DKI Jakarta Ariza Buka Suara

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria buka suara terkait pembatalan rencana pisah tempat duduk penumpang pria dan wanita di dalam angkutan umum (angkot).

Hal tersebut merespons kasus pelecehan seksual yang dialami oleh seorang wanita di angkot M-44 dari Stasiun Tebet menuju Kuningan, Jakarta Selatan.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengambil sejumlah langkah guna mencegah agar kejadian serupa tak terjadi lagi.

Baca juga: Kasus Pencabulan di Angkot M44 Berawal Korban Hendak Berangkat Kerja, Sempat Menampar Pelaku

Baca juga: Terkait Pelecehan di Angkot, akan ada Juklak Pemisahan Penumpang, Perempuan Duduk di Sebelah Kiri

Salah satunya, memisahkan tempat duduk wanita dan pria di angkot di Ibu Kota.

Ahmad Riza mengakui bahwa pihaknya sempat ingin memberlakukan kebijakan tersebut.

Tetapi hal itu diurungkan setelah mendapat masukan dari berbagai pihak.

"Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat ternyata pengguna angkot itu lebih banyak perempuan," kata pria yang akrab disapa Ariza, di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).

"Jadi, kalau dipisahkan maka nanti kasihan yang perempuan ini, tempatnya semakin terbatas. Padahal jumlah perempuan lebih banyak dari laki laki," sambungnya.

Pengguna angkot yang lebih banyak wanita ketimbang pria itu membuat kebijakan tersebut pada akhirnya urung diberlakukan.

Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan beberapa upaya pencegahan agar kasus pelecehan seksual di angkot tak terjadi lagi.