Seleb
Ernest Prakasa dan Okky Madasari : Akui Karya Orang Lain Sikap Tak Tahu Malu dan Miskin Kreativitas
Seniman sebut Baim Wong dan Paula Verhoeven yang mengajukan Citayam Fashion Show ke HAKI sebagai sikap tidak tahu malu .
Penulis: Desy Selviany | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Sikap Baim Wong dan Paula Verhoeven yang mengajukan ajang Citayam Fashion Week ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HaKI) dianggap publik sebagai sikap tidak tahu malu dan norak.
Salah satu yang mengkritik Baim Wong dan Paula Verhoeven yakni penulis buku dan sastrawan Okky Madasari.
Okky Madasari dalam kicauannya di Twitter mengunggah foto Paula Verhoeven memberikan dua koper uang kepada remaja Citayam Fashion Week, Bonge.
Melalui foto itu dia ingin menggambarkan sikap Paula Verhoeven untuk Citayam Fashion Week sebagai bisnis norak.
Menurut dia, karya para remaja yang kemudian viral tersebut dijadikan bisnis semata oleh artis tersebut.
"Datang ke rumah pemuda Citayam dengan duit cash dua koper. Mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Haki pada akhirnya ini memang soal bisnis,” kata Okky Madasari, Minggu (25/7/2022).
Jika benar Baim Wong dan Paula Varhoeven ingin mengakuisisi karya kaum muda tersebut menjadi ajang bisnis karena keduanya miskin kreativitas.
“Tapi sungguh contoh bisnis yang norak, enggak tahu malu, miskin imajinasi dan kreativitas. Malu woy ama anak Citayam,” ujar Okky Madasari.
Cuitan Okky Madasari pun mendapat dukungan dari sebanyak 15.000 warganet di Twitter.
Mereka menyayangkan aksi Baim Wong dan Paula Verhoeven yang seakan-akan mengeksploitasi orang menengah ke bawah.
Baca juga: Baim Wong Klaim Sudah Pegang Track Record Proses Pendaftaran Citayam Fashion Week ke PDKI
Baca juga: Baim Wong Tegaskan Kalau Citayam Fashion Week Bukan Milik Dirinya, Melainkan Punya Indonesia
Selain Okky Madasari, sutradara Ernest Prakasa juga mengkritik aksi pasangan selebritas tersebut.
Menurut Ernest Prakasa, aksi klaim sepihak atas budaya merupakan tindakan serakah.
“Daftarin open mic ke Haki. Daftarin roasting ke Haki. Daftarin Citayam Fashion Week ke Haki. Serakah banget jadi manusia,” cuitnya.
Ernest Prakasa menganggap, mendaftarkan budaya populer ke Dirjen Haki sebagai tindakan salah kaprah.
“Haki itu H-nya adalah Hak. Kok bisa-bisanya merasa berhak atas sesuatu yang bukan ciptaan mereka sendiri. Nggak tau malu," ujarnya.
"Haki itu dibuat untuk melindungi kreator, agar pekerja kreatif bisa sejahtera dari ide dan karya mereka sendiri."
"Bukannya dulu-duluan maen sikat mumpung belom ada yang daftarin. Tolong lah dipake akal sehat dan hati nuraninya," ujar Ernest Prakasa.