Kasus Brigadir J

Orangtua Bharada Eliezer Diam-diam Tinggalkan Manado, Rumah Mereka Kosong dan Sepi

Sejak kasus Brigadir J mencuat, rumah orangtua Eliezer di Manado, Sulut, jadi sepi. Diduga mereka diam-diam pindah ke wilayah lain.

Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
Tribun Manado/Nielton Durado
Rumah orangtua Bharada E di Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut, dalam kondisi kosong dan sepi. Diduga orangtua Bharada E pindah ke rumah lain secara diam-diam setelah kasus penembakan yang menyeret nama Bharada E mencuat ke publik. 

TRIBUNTANGERANG.COM, MANADO -- Penyidik Bareskrim Polri telah menetapkan Bhayangkara Dua Richard Eliezer atau Bharada E sebagai tersangka penembakan yang menewaskan Brigadir Yosua Hutabarat.

Eliezer berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Dia baru beberapa tahun menjadi polisi dan masih lajang.

Orangtua Eliezer tinggal di Perumahan Tamara Residence, Kecamatan Mapanget, Kota Manado.

Seiring mencuatnya kasus penembakan yang menyeret nama Bharada E, rumah orangtua Eliezer jadi sepi. Diduga mereka secara diam-diam pindah ke wilayah lain tanpa memberi tahu para tetangga.

Dikutip dari Tribunmanado.co.id, orangtua Bharada E sudah sekitar sebulan meninggalkan Perumahan Tamara Residence. Diduga, mereka pulang ke kota asal mereka di Nusa Utara, Kepulauan Sangihe.

"Mungkin pulang ke sana, orangtuanya berasal dari Nusa Utara," kata sumber Tribunmanado.co.id, Kamis (4/7/2022).

Ketua lingkungan setempat, Lenny mengatakan, tak ada siapapun di rumah orangtua Bharada E peristiwa penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Yosua.

"Kurang lebih dua minggu tak ada aktivitas di sana," kata dia. Lenny tak tahu kemana perginya keluarga Bharada E.

Lenny mengatakan, keluarga Bharada E sangat tertutup pemberitaan tentang kasus penembakan tersebut muncul di media.

"Mereka tak banyak berkomunikasi dengan masyarakat di sini pasca kejadian tersebut," kata dia.

"Pokoknya pasca kejadian itu kami tak ada komunikasi lagi," ungkapnya.

Seorang warga Perumahan Tamara Residence juga memberi keterangan yang sama. "Rumah itu sudah lama tak dihuni," kata seorang tetangga.

Mereka pun mengaku tak tahu dimana keberadaan keluarga Bharada E saat ini.

Keluarga Bharada E sudah lama tinggal di perumahan tersebut. Sebelum Eliezer jadi polisi, para tetangga juga kerap bertemu Eliezer.

"Dulu sebelum jadi polisi sering terlihat disini. Tapi sekarang sudah jarang," ucap dia.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirpidum) Bareskrim Brigjen Andi Rian mengumumkan Bharada E sebagai tersangka penembakan yang menewaskan Brigadir Yosua Hutabarat.

Andi Rian menyatakan, penyidik telah memeriksa 42 saksi, termasuk para ahli di antaranya ahli metalurgi, ahli kimia, ahli forensik,

"Penyidik juga sudah melakukan gelar perkara," kata Andi Rian pada jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (3/8/2022) malam.

Dari pemeriksaan itu, penyidik menetapkan sudah Bharada E sebagai tersangka dan dijerat pasal 338 atau pembunuhan.

Seperti diberitakan, Brigadir Yosua adalah pengawal Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan keluarga.

Secara teknis, Yosua mengawal istri Ferdy Sambo, Ny Putri Candrawathi.

Yosua tewas tertembak pada Jumat (8/7/2022).

Hari berikutnya, jenazah Yosua diserahkan kepada pihak keluarga di Jambi.

Kasus ini mencuat setelah keluarga Yosua buka suara. Mereka curiga terhadap jejak penganiayaan pada tubuh Yosua.

Polisi menyatakan, Yosua tewas dalam baku tembak dengan Bharada E, sesama pengawal Ferdy Sambo.

Musababnya, Yosua diduga menodong dan melecehkan Putri Candrawathi.

Putri berteriak hingga Bharada E muncul dan terjadi baku tembak.

Sumber: TribunManado.co.id

Sumber: Tibun Manado
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved