Kuliner Jakarta
Kuliner Jakarta dan Sekitarnya, Es Teh Kobok di Bekasi Sudah Ada Sejak 1975, Porsi Besar dan Segar
Sejak 1975 Es Kobok terus bertahan hingga kini dengan pelanggan yang tidak pernah surut
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, BEKASI -- Mendengar kata es kobok yang terbayang apakah proses pembuatannya diobok-obok alias dicampur dengan tangan?
Tentu saja bila iya, akan banyak yang ciut untuk menikmati Es Kobok.
Nyatanya sejak 1975 Es Kobok terus bertahan hingga kini dengan pelanggan yang tidak pernah surut. Es Kobok pun masuk dalam daftar Kuliner Jakarta.
Bagi masyarakat Indonesia sudah tak asing lagi dengan jajanan es teh, karena hampir di setiap sudut kota orang-orang menjual es teh.
Tetapi, kali ini terdapat jajanan es teh yang unik dan digemari warga yakni Kang Apid Tea (KAT) atau yang biasa dikenal "es kobok" yang berlokasi di Jalan Medan Satria, Pondok Ungu, Kota Bekasi tepatnya berada di samping SMK Mandiri.
Es kobok ini disuguhkan dengan tampilan sederhana di pinggir jalan.
Dinamakan es kobok karena proses pembuatannya seperti dikobok alias diaduk dengan gayung dan baskom berwadahkan ember ataupun tong.
Lantaran namanya es kobok, banyak yang beranggapan bahwa pembuatan es teh tersebut tidak higienis.
Namun, sebenarnya itu hanyalah sekadar nama saja dari pembeli dan pembuatannya tetap higienis.
Baca juga: Kuliner Jakarta, Soto Betawi Haji Maruf Bertahan Sejak 1940 dengan Rasa Otentik
Aan Yuningsih (40), selaku generasi kedua usaha tersebut menyebut awalnya sang ayah yang menjual es teh pada tahun 1975-an.
"Ayah saya sudah berjualan di sini pertama kali sekiranya 47 tahun yang lalu, ini saya melanjutkan saja mulai dari tahun 2012," jelasnya di lokasi.
"Sebenarnya es kobok hanya penamaan saja ya, padahal pembuatan es ini benar-benar terjaga, higienis. Dari kematangan airnya dan juga kebersihan tempatnya," imbuhnya.
Aan melanjutkan, es kobok sudah mulai dibuka sejak pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Dalam sehari usahanya dapat menghabiskan 12 balok es batu bahkan bisa lebih.
Tak hanya sendiri, dalam satu shift Aan turut ditemani sang suami, Gugun dan saudara sepupunya, Andri. Ketiganya sangat cekatan dalam melayani pembeli.
"Meskipun dari pagi, orang sudah banyak yang cari es teh. Kami di sini juga ada dua shift. Dari pagi sampai pukul 14.00 WIB, baru bergantian dengan anggota keluarga kami juga sampai sekiranya pukul 22.00 WIB," jelas dia.
Adapun satu plastik es teh kobok dibandrol Rp 2.000 sampai Rp 3.000 saja.

Namun, apabila pembeli ingin membeli lebih bisa langsung membawa wadah pribadi untuk membeli es ini dengan harga berapapun.
"Kami di sini bebas ingin beli berapa saja, membawa tempat sendiri juga boleh seperti bawa termos, teko, dan sebagainya. Tetapi, yang kami sajikan dalam kemasan plastik harganya sangat terjangkau," ungkapnya.
"Banyak yang bilang ke saya, minum es teh ini tidak membuat batuk. Maka dari itu mayoritas baru pertama membeli bisa balik lagi. Karena di sini kami juga kan menggunakan bahan yang bagus dan menjaga cita rasa," tambah Aan.
Perempuan yang mengenakan hijab itu mengaku bersyukur bahwa usahanya kini banyak dikenal masyarakat.
Omzet penjualan es teh kobok ini juga bisa mencapai nominal kepala tiga.
"Alhamdulillah, sehari kami di sini bisa mendapatkan Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta," jelas dia.
Perempuan asal Garut ini juga menjelaskan, pembeli yang datang berasal dari semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dan juga dewasa.
"Usaha kami juga bisa menerima pesanan untuk acara-acara ya, seperti acara pernikahan, arisan, dan sebagainya. Satu termos nasi berukuran 30 liter kami bandrol Rp 60.000. Jika dekat bisa kami antar, namun apabila jauh biasanya diambil sendiri," ucap dia.
Baca juga: 5 Kuliner Legendaris di Petak Enam Glodok
Pantauan TribunTangerang.com, Kamis (11/8/2022) siang gerobak es teh yang berada di samping sekolah SMK Mandiri tersebut tak henti-hentinya di kunjungi pembeli.
Mereka yang datang berasal dari kawasan Pondok Ungu Bekasi, tak hanya membeli dengan kemasan plastik yang sudah disediakan.
Pembeli yang datang pun membawa wadah yang beragam mulai dari termos, botol minum, gelas, dan sebagainya.
Warga sekitar pun mengakui bahwa es teh tersebut seperti pengganti air putih.
Apapun makanannya yang dicari minumannya yaitu es teh.
Wartakotalive.com mencicip satu gelas es kobok dikala teriknya panas matahari menyengat kulit. Rasa haus pun langsung terbayarkan ketika minum es teh tersebut. Harumnya teh tersebut juga terasa dan manisnya pas. (m27)