Kebakaran

Korban Selamat Kebakaran Tambora Beberkan Kondisi TKP, Ternyata Gunakan Material Mudah Terbakar

TKP kebakaran yang menewaskan 6 orang di Tambora, Jakbar, adalah ruko yang dirombak jadi kamar-kamar kos yang menggunakan material mudah terbakar

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Ign Prayoga
Tribuntangerang.com/Miftahul Munir
TKP kebakaran ruko empat lantai yang difungsikan sebagai rumah kos di Jalan Duri Selatan 1 RT 06/02, Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2022) pagi. Di dalam ruko ini terdapat 18 kamar kos yang dindingnya berupa material mudah terbakar. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TAMBORA — Musibah kebakaran Tambora menewaskan enam penghuni rumah kos, Rabu (17/8/2022) pagi. Tempat kejadian perkara atau TKP kebakaran adalah rumah toko (ruko) yang berlokasi di Jalan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Korban selamat kebakaran rumah kos di Tambora, Fatoni (30), merasa sangat bersyukur karena bisa menemukan jalan untuk lolos dari api.

Ditemui di dekat TKP, Fatoni menggambarkan bagian dalam rumah kos yang terbakar. Menurutnya, bagian dalam rumah kos menggunakan material mudah terbakar.

Rumah kos tersebut adalah salah satu ruko pada sebuah deretan ruko. Seluruh ruko di deretan ini adalah bangunan tembok empat lantai.

Pada ruko yang jadi rumah kos, lantai dua hingga lantai empat memiliki balkon yang menghadap ke jalan. Area terbuka itu diubah menjadi area tertutup karena dipasangi terali besi.

Sementara bagian dalam ruko dirombak dan dijadikan kamar-kamar kos berukuran 2,4 meter x 3 meter. Masing-masing kamar berdinding kayu yang merupakan material bangunan mudah terbakar.

Fatoni mengatakan, di setiap lantai terdapat enam kamar kos berdinding kayu sehingga total ada 18 kamar kos. Adapun Fatoni menempati kamar di lantai empat dan dekat tangga.

Menurut Fatoni, lantai satu bangunan ditempati oleh empunya ruko. Sedangkan pelataran ruko disewakan ke pengusaha rumah makan.

Fatoni menegaskan, kebakaran ruko atau rumah kos yang dia tempati terjadi pada lantai dua hingga empat. Seluruhnya adalah kamar-kamar kos berdinding kayu atau material mudah terbakar.

"Yang kebakar dari lantai dua ke atas, jadi pada kejebak semua dari lantai dua sampai empat," kata Fatoni.

Menurutnya, beberapa korban terkurung di dalam kamar tidur dan toilet. Mereka terjebak ketika kobaran api semakin membesar dan melahap dinding-dinding kamar kos.

"Katanya ada yang lompat, tapi saya enggak tahu, saya bersyukur masih bisa selamat," tutur Fatoni.

Pantauan di lokasi, bagian luar ruko TKP kebakaran relatif masih utuh. Kebakaran hanya meninggalkan jejak berupa jelaga pada dinding luar.

Saat kebakaran, sekitar pukul 07.00, api di dalam ruko tersebut berkobar sangat besar karena api membakar dinding-dinding kayu.

Fatoni merasa sangat bersyukur karena dirinya selamat dari musibah tersebut. Padahal, Fatoni termasuk penghuni kos yang terlambat mengetahui adanya kebakaran.

Baca juga: Ibu dan Anak Asal Cianjur Tewas dalam Kebakaran di Cibitung

Detail kisah korban selamat kebakaran ini dituturkan Fatoni di dekat lokasi kejadian, Rabu siang.

 Saat api mulai membesar, Fatoni masih tidur. Dia terbangun karena menghirup asap yang masuk ke kamarnya.

Ketika membuka pintu, Fatoni melihat kobaran api yang sangat besar. Rambut Fatoni pun tersambar lidah api.

Sangat paham letak tangga untuk turun, Fatoni memutuskan untuk tak berlari ke tangga.

Fatoni (30), nyaris terjebak di lantai empat kamar kos saat insiden kebakaran di Jalan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (17/8/2022).
Fatoni (30), nyaris terjebak di lantai empat kamar kos saat insiden kebakaran di Jalan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (17/8/2022). (Tribun Tangerang/Miftahul Munir)

Kobaran api yang bergulung-gulung menyadarkan Fatoni bahwa dirinya tak mungkin mencapai tangga.

Hingga terlintas pikiran untuk lari ruang untuk menjemur pakaian.

Fatoni berhasil menjejakkan kaki di ruang jemuran. Namun ruang setengah terbuka tersebut dikelilingi terali besi.

Pada terali besi itu tak ada celah yang bisa digunakan bagi Fatoni untuk keluar.

Di lantai empat atau lantai paling atas ini Fatoni juga bertemu penjaga rumah kos.

Setelah memutari ruang jemuran, Fatoni melihat lubang berdiameter kurang lebih 40 cm.

Fatoni menyusup ke lubang yang mengarah ke atap ruko lain. Penjaga rumah kos mengikuti jejak Fatoni.

"Untung badan saya kecil, kalau badan saya besar enggak masuk itu. Teman saya yang security juga lolos dari lubang itu," kata Fatoni. (m26)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved