Kecelakaan
Kapal Sida Rahayu Terbalik di Perairan Laut Jawa, 6 ABK Selamat dan 8 ABK Belum Ditemukan
Pencarian mengarah ke barat karena berdasarkan SAR Map Prediction, sebaran korban diprediksi menuju ke arah barat.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ign Agung Nugroho
TRIBUNTANGERANG.COM, KARAWANG - Kapal Motor (KM) Sida Rahayu 3 terbalik di perairan Laut Jawa.
Enam ABK selamat dan delapan masih proses pencarian.
Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril mengungkapkan, Kapal Cumi Sida Rahayu 3 berangkat melaut dari Pelabuhan Muara Angke pada Selasa (23/08/2022) menuju Laut Jawa.
Namun pada Jumat (26/08) pukul 08.45 WIB, TB Mitra Pulau yang sedang berlayar dari Sukamara menuju Marunda, melihat kapal berkapasitas 30 Gross Tonnage (GT) itu terbalik di koordinat 05 17'161" S 107 48'498"E.
"Dari keterangan ABK yang berhasil diselamatkan kapal nelayan lain, kapal tebalik pada Kamis (25/8/2022) pukul 22.00 WIB," katanya saat dikonfirmasi pada Minggu (28/8/2022).
Dia menjelaskan, kapal nelayan lain TB Mitra Pulau berhasil melakukan penyelamatan terhadap 6 ABK dan dievakuasi ke Pelabuhan Marunda, sedangkan 8 ABK lainnya masih dalam pencarian.
"Awak TB Mitra Pulau langsung laporan ke kami terkait adanya kejadian itu," ungkap Jumaril.
Dia melanjutkan, pada Sabtu (27/8/2022) pukul 22.50 WIB, KN SAR Wisnu bergerak menuju Last Known Position (LKP) untuk melakukan pencarian korban.
Basarnas Bandung juga telah mendirikan Posko SAR di Tanjung Sedari Karawang. Pencarian masih terus dilakukan hari ini Minggu (28/8/2022).
"KN SAR Wisnu dan RIB 03 Jakarta akan melakukan penyapuan sesuai dengan SAR Map Prediction. Hingga sore ini belum ditemukan ABK yang hilang," kata Jumaril.
Dijelaskannya, pencarian mengarah ke barat karena berdasarkan SAR Map Prediction, sebaran korban diprediksi menuju ke arah barat.
Dua unit LCR juga disiagakan di Pantai Sedari, Karawang, Jawa Barat. Selain itu, Tim SAR Gabungan juga menyapu pesisir pantai Sedari.
"Adapun jika korban ditemukan akan dievakuasi ke KN SAR Wisnu dan di bawa ke Pelabuhan Marunda untuk proses identifikasi," kata Jumaril.