Program Sanitasi

Kisah Awal Program Sanitasi di Kabupaten Tangerang, Kini Jadi Pilot Project Sanitasi Nasional

Awal 2013 juga, Open defecation free atau bebas buang air besar sembarangan jadi masalah besar di Tangerang

Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Rafzanjani Simanjorang
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menceritakan kisah awal Program Sanitasi di Kabupaten Tangerang, yang Kini Jadi Pilot Project Sanitasi Nasional 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Program sanitasi selalu beradu cepat dengan pertumbuhan kota serta pertumbuhan masyarakat.

Kerap terabaikan, namun peran sanitasi penting untuk investasi masa depan. 

Hal inilah yang difokuskan oleh Ahmad Zaki Iskandar, Bupati Kabupaten Tangerang.

Sejak terpilih pertama di periode awal tahun 2013 lalu, Ahmad Zaki langsung memasukkan program sanitasi sebagai program unggulan.

"Dulu programnya sanitasi berbasis sekolah. Bagaimana kami mengubah pola hidup masyarakat kalau anak-anak pergi ke sekolah, tempat mereka mendapat pendidikan, pembangunan karakter dan pendidikan lain. Sekolah adalah tempatnya. Kalau di sekolah itu diberi contoh toilet yang adanya di belakang tempatnya horor, gelap dan tidak layak pakai. Bagaimana kami merubah pola pikir mereka jika di tempat pendidikan, lingkungannya sedemikian rupa?," ujar Ahmad Zaki dala forum diskusi City Sanitation Summit yang dihadiri Bupati/Wali Kota seluruh Indonesia di ICE BSD, Rabu (7/9/2022).

"Awal 2013 juga, Open defecation free atau bebas buang air besar sembarangan jadi masalah besar di Tangerang. Saya melihat ada sesuatu harus diperbaiki hari ini untuk besok dan masa depan. Masa depan ini dimulai dari sekolah," sambungnya.

Pihaknya lalu bekerja sama dengan beberapa pihak untuk menangani satinasi.

Baca juga: Ahmed Zaki: Program Sanitasi di Kabupaten Tangerang Sasar Sekolah dan Pesantren

Dari kerja sama tersebut mereka mendapatkan desain sanitasi sekolah yang sudah terpisah WC perempuan dan laki-laki.

"Sekarang sudah 100 persen dibangun mulai dari sekolah dasar, SMP, bahkan waktu itu SMA (sebelum dilepas ke provinsi) sudah dilengkapi," katanya.

Lewat pembangunan sanitasi yang menyasar kaum pelajar, Zaki berharap anak sekolah jadi agen perubahan khususnya di lingkungan rumah.

Pembangunan sanitasi (WC) eloknya dibangun di depan, di samping pintu masuk sekolah.

"Ini agar seluruh elemen masyarakat yang ada di sekitar sekolah, bukan hanya guru, murid, komite bisa melihat dan menjaga. Makanya lambangnya benteng, karena menyangkut benteng pertahanan tubuh," katanya.

Baca juga: Ahmed Zaki Iskandar Usulkan Penanganan Sampah Berbasis Teknologi ke DPRD Kabupaten Tangerang

Untuk menjalankan program sanitasi, Zaki mengungkapkan ada political will.

Sanitasi hampir tak terlihat karena ada di sekolahan dan rumah, yang membuat tak banyak menyadari kegunaan sanitasi.

"Makanya kami juga ada program sekarang bedah wc untuk rumah-rumah. Bahkan besok, ada program IPAL Komunal di tengah-tengah masa depan Sanitren," ucapnya.

Ahmad Zaki kembali terpilih menjadi bupati untuk kedua kalinya.

Baca juga: Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Minta Camat Curug Perbaharui Data Warga Miskin

Ia pun menjalankan program sanitasi berbasis pondok pesantren.

"Pesantren di Kabupaten Tangerang ada 800 dan sebagian besar sanitasinya tak layak. Mereka juga agen perubahan, dan di Islam kebersihan adalah bagian dari iman. Inilah yang kami lakukan agar sanitasi tetap berjalan di masa depan," katanya.

Agar sanitasi di sekolahan tetap diperhatikan dan berlangsung, Zaki tegas dengan memasukkan sanitasi sebagai  indikator kinerja kepala sekolah, termasuk kepala yayasan kementerian agama (pesantren).

Namun dalam perjalanannya, program sanitasi pesantren sempat terhambat akibat pandemi Covid-19, yang membuat  anggaran terfokuskan ke penanganan Covid-19.

"Per hari ini hampir 400 sudah mendapatkan Sanitren, baik yang sudah full maupun masih yang pembangunan. Targetnya 800 tersebut tahun depan selesai, begitu juga program 1000 sanitasi di masyarakat layak dan aman tercapai," katanya.

Baca juga: Ahmed Zaki Iskandar Digadang-gadang Maju di Pilgub DKI Jakarta, Ini Komentarnya

Zaki menegaskan, indeks pembangunan manusia ada pula dalam sanitasi, sehingga tak bisa dianggap sepele.

Seiring berjalan waktu, tahun 2022, Kabupaten Tangerang menjadi pilot project sanitasi.

"Alhamdulillah dua program ini (sanitasi sekolah dan pesantren) jadi percontohan baik nasional dan internasional. Nasional, nanti akan ada kunjungan dari pimpinan daerah terkait bagaimana sanitasi sekolah dan pesantren di Kabupaten ini. Sanitasi juga jadi program dublikasi untuk bantuan sanitasi untuk pesantren lainnya. Ini jadi motivasi bagi Kabupaten Tangerang untuk ke depannya, jika ada pergantian pemimpin daerah, semangat sanitasi ini tetap berjalan," tuturnya. (Raf)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved