Berita Tangerang Raya
Tak Kuat Bayar Kontrakan, Keluarga Kartajaya Tinggal di Bedeng Tanpa Listrik dan Air Bersih
Tak Kuat Bayar Kontrakan, Kartajaya tinggal di bedeng tanpa listrik dan aliran air bersih bersama istri, empat anak dan menantu yang sedang hamil
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM,TANGERANG -- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Leluarga Nerencana Kota Tangerang Selatan memberikan bantuan paket sembako pada keluarga Kartajaya, yang tinggal di rumah bedeng di Kampung Ciater, Serpong, Kota Tangsel.
Susilawati, selaku penyuluh sosial muda DP3AP2KB menjelaskan kedatangan pihaknya tak lain adalah bentuk kepedulian sesama masyarakat Tangsel.
Usai melihat langsung di lokasi, Susi mengatakan akan menyampaikan laporan kepada pimpinannya.
Fokus mereka tak lain di perempuan dan anak.
"Yang pasti anak itu kan ada perlindungan dan pemenuhan hak anak. Bagaimana mungkin ke depannya kolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk pendidikan anaknya. Lalu sisi lainnya kami akan koordinasikan dengan dinas lain-lain, juga termasuk Dinas Kesehatan," katanya, Senin (26/9/2022).
Selain perhatian kepada anak Kartajaya, Susi berharap kondisi menantu dari Kartajaya yang tengah hamil juga dapat diperhatikan.
Ia berharap sang ibu dan bayinya tetap sehat ke depannya.
Baca juga: Pemkot Tangerang Buka Bazar Sembako Murah di Kecamatan Ciledug, Ini Jadwal Bazar Berikutnya
Adapun Kartajaya, sudah dua bulan tinggal di rumah bedeng yang dibangunnya pasca keluar dari kontrakan akibat sering telat membayar kontrakan.
Bedeng miliknya berada di belakang pemukiman warga, di sela-sela tanaman ubi kayu.
Tampak bangunan bedengnya terbuat dari papan, triplek, plastik dan kayu-kayu bekas.
Di dalamnya, ada dua kamar yang telah ia siapkan seadanya.
Semuanya ia bangun sendiri.
Baca juga: Polres Tangsel Bagikan Sembako pada Masyarakat Terdampak Kenaikan Harga BBM
Sementara dapurnya berada di luar, bermodalkan batu bata yang disusun sehingga persis seperti dapur tradisional yang menggunakan tungku.
Hanya saja, bedeng yang ia bangun tak punya air bersih dan juga listrik.
Selain itu, bedengnya juga akan basah terkena tampias bilamana hujan deras beserta angin datang menerpa.
Di bedeng inilah Kartajaya beserta istri, empat anak dan satu menantunya tinggal. (Raf)