Rusuh Arema Persebaya
Aksi 1.000 Lilin di Stadion Benteng Reborn, ada 5 Sikap yang Disepakati para Suporter Sepak Bola
Ribuan suporter sepak bola Indonesia ikuti aksi 1.000 lilin dan doa bersama yang digelar oleh elemen suporter Tangerang Raya di Stadion Benteng Reborn
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Lilis Setyaningsih
Tragedi Kanjuruhan pun diharapkan menjadi terakhir kalinya timbul korban meninggal dunia dalam dunia persepakbolaan Indonesia.
Oleh karena itu, ribuan suporter dari berbagai elemen yang hadir tersebut menegaskan bahwa sepak bola Indonesia dapat berjalan damai.
"Pada intinya kami tidak ingin ada lagi kerusuhan di dunia sepak bola Indonesia yang sampai menimbulkan korban meninggal dunia," kata dia.
"Kami ingin kedepannya, seluruh suporter yang ada di seluruh Indonesia bisa saling berdamai, karena rivalitas kita hanya 90 menit, diluar itu kita semua bersaudara," tegas Onal.
Baca juga: Cemas Sanksi FIFA usai Tragedi Kanjuruhan, Ini Sederet Sanksi yang Pernah Diterima Indonesia
Aksi pun ditutup dengan pernyataan sikap dan menyanyikan chant atau anthem untuk menghormati Aremania yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan.
Terdapat lima sikap yang telah disepakati oleh berbagai elemen suporter itu atas terjadinya tragedi Kanjuruhan.
Berikut lima sikap yang disepakati oleh ribuan suporter sepak bola Indonesia tersebut:
1. Mengutuk keras tindakan brutal yang dilakukan oleh aparat terhadap suporter di Malang, usai pertandingan Arema melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu.
2. Menuntut pihak Panitia Pelaksana dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera bertanggungjawab terhadap semua korban kerusuhan dalam pertandingan Arema vs Persebaya.
3. Segera usut tuntas para pelaku yang menewaskan lebih dari 136 orang suporter dalam pertandingan Arema vs Persebaya.
4. Usut tuntas pelaku pembunuhan Banu Rusman yg terjadi pada 11 Oktober 2017 lalu saat PSMS Medan melawan Persita Tangerang di Stadion Cibinong.
5. Stop arogansi aparatur negara terhadap seluruh suporter yang ada di seluruh Indonesia. (m28)