Persija Jakarta
Sejarah Jakarta, Awal Mula The Jakmania, Gugun Gondrong Salah Satu Pendiri
The Jakmania didirikan secara resmi pada 19 Desember 1997 melalui deklarasi yang dihadiri 40 orang di Graha Wisata Kuningan, Jakarta.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Restu pengurus Persija ketika itu ditandai dengan kehadiran figur Diza Rasyid Ali selaku manajer tim, yang ikut menghadiri langsung deklarasi The Jakmania.
Deklarasi pembentukan The Jakmania di Kuningan, juga memunculkan nama Muhammad Gunawan Hendromartono alias Gugun Gondrong sebagai ketua umum pertama dalam sejarah organisasi The Jakmania.
Dalam internal The Jakmania, 40 orang pendiri tersebut dikenal dengan istilah JM 1-JM 40.
JM 1 adalah Gugun Gondrong sebagai ketua pertama, lalu JM 2 Ferry Indrasjarief sebagai Wakil Ketua Umum dan seterusnya.
Dari 40 orang tersebut ada 3 orang dari manejemen Persija yaitu Diza Rasyid Ali, Mimi Al-qamar, dan Edi Sukatmo.
Pada saat deklarasi dilakukan, hampir semua peserta menyetujui penunjukkan Gugun Gondrong sebagai Ketua Umum pertama.
Gugun kemudian langsung melakukan tindakan cepat dengan menunjuk peserta-peserta yang hadir sebagai pembantunya dalam menjalankan aktivitas organisasi.
Dalam deklarasi itu juga disetujui bahwa masa kepengurusan The Jakmania akan berlangsung selama 2 tahun, jika sudah habis maka akan dilangsungkan pemilihan kepengurusan baru.
Seiring habisnya masa kepengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief yang lebih akrab disapa Ferry.
Masa tugas Ferry di periode 1999-2001. Dia kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, dan 2003-2005.
Alasan Pemberian nama The Jakmania
Ferry menuturkan, salah satu alasan pemberian nama The Jakmania adalah keinginan untuk menciptakan suasana baru, dan juga adanya keinginan agar mudah dikenal sebagai tim yang berasal dari ibukota.
Alasan lain penamaan berbau barat pada nama The Jakmania dikarenakan adanya sebuah tren di kalangan anak muda saat itu.
Padahal, sebelumnya Persija sangat identik dengan julukan Tim Abang Jampang atau Macan kemayoran yang sangat kental dengan kebudayaan Betawi.
The Jakmania pun semakin berkembang.