Tragedi Kanjuruhan
Tidak hanya Gas Air Mata, Jemput Pemain Sepak Bola Pakai Barracuda juga Langgar Ketentuan FIFA
Pesepak bola Indonesia keluhkan pengantaran dan pejemputan menggunakan barracuda di setiap pertandingan sepak bola yang ternyata langgar FIFA
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Sambangi TGIPF, pesepak bola Indonesia keluhkan pengantaran dan pejemputan menggunakan barracuda di setiap pertandingan sepak bola.
Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Rhenald Kasali mengaku baru menerima Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia atau APPI di Kemenkopolhukam Senin (10/10/2022).
Kata Rhenald Kasali, ternyata bukan penggunaan gas air mata saja yang melanggar ketentuan FIFA (Federasi sepak bola dunia)
Ada rentetan pelanggaran yang dilanggar di setiap pertandingan sepak bola di Liga Indonesia.
Mirisnya kata Rhenald Kasali hal itu kerap diwajarkan oleh panitia penyelenggara, pasukan pengamanan, dan sejumlah pihak yang terkait dengan pertandingan sepak bola Indonesia.
“Hampir dapat disimpulkan banyak hal yang sudah ada tapi tidak dijalankan dan banyak hal kita membenarkan hal-hal yang sebetulnya tidak tepat,” jelas Rhenald Kasali dikutip dari Youtube Kemenkopolhukam pada Selasa (11/10/2022).
Kata Rhenald Kasali misalnya saja pelanggaran ketentuan FIFA yang dijalankan sepak bola Indonesia selama puluhan tahun ialah penggunaan barracuda untuk menjemput pemain ke kandang lawan.
Baca juga: Polri Sebut Ratusan Korban Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan bukan Karena Gas Air Mata
Penggunaan Barracuda untuk pemain sepakbola kata Rhenald Kasali jelas melanggar ketentuan FIFA.
Sebab, dalam ketentuan FIFA yang seharusnya dilakukan oleh sejumlah pihak yang terkait dengan sepak bola Indonesia ialah membangun rasa aman kepada pemain.
Di mana semua pihak harus membangun budaya sportivitas antarsuporter sepak bola antarklub.
“Ternyata mereka selama ini mengatakan diamankan dengan barracuda, hal itu tidak tepat karena yang harusnya diberikan rasa aman dan membangun budaya sportivitas. Sebetulnya ada ketentuan FIFA tapi tidak dijalankan,” beber Rhenald Kasali.
Baca juga: Penjelasan Kadiv Humas Polri Terkait Tragedi Kanjuruhan, Puluhan Personel Langgar Kode Etik
Selain itu kata Rhenald Kasali, pelanggaran ketentuan FIFA yang dijalankan sepak bola Indonesia ialah penggunaan gas air mata.
Penggunaan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepak bola jelas melanggar ketentuan FIFA namun hal itu berkali-kali kerap dilakukan di setiap pengamanan pertandingan sepak bola.
Dalam hal tragedi Kanjuruhan, pihak Panpel mengaku sudah koordinasikan hal tersebut ke kepolisian.
Mereka mengaku sudah melarang polisi menggunakan gas air mata.