Cuaca
BMKG : Bogor dalam Posisi Puncak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Harus Waspada Angin Kencang
BMKG Jawa Barat menjelaskan, selama beberapa hari ini ada hujan dengan intensitas deras di sejumlah wilayah di Kota Bogor.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, BOGOR - Saat ini, Kota Bogor masih dalam prakiraan cuaca ekstrem.
Prakiraan cuaca ekstrem di Kota Bogor dikemukakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat.
BMKG Jawa Barat menjelaskan, selama beberapa hari ini ada hujan dengan intensitas deras di sejumlah wilayah di Kota Bogor.
Selain itu, Kota Bogor mengalami bencana alam, sepeti tanah longsor, banjir lintasan, pohon tumbang dan bangunan roboh
"Saat ini dalam posisi puncaknya periode tingginya sampai bulan Desember," kata Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari.
Indra Gustari menuturkan, meskipun sudah dalam posisi puncak cuaca ekstrem namun kondisi cuaca bisa naik turun.
"Karena ini kan awal, nanti akan menaik tapi dalam durasi yang panjang itu dia juga ada naik turunnya," kata Indra
"Seperti kemarin tanggal 9-10 September tinggi, tanggal 11 September rendah, namun kemudian 12- 13 September tinggi lagi," ujarnya lagi.
Baca juga: Tak Ada Drainase di Dunia Didesain Berdasarkan Cuaca Ekstrem, Dinas SDA: Peluangnya Setahun Sekali
Baca juga: Prakiraan Cuaca Tangerang Raya Selasa 18 Oktober 2022, BMKG: Berpotensi Hujan Lebat
Dia mengingatkan, masyarakat mewaspadai angin kencang yang terjadi akibat cuaca ekstrem tersebut.
"Yang perlu diwaspadai itu ketika cuaca dalam keadaan gelap atau mendung. Biasanya angin puting beliung skala lokal muncul di situ," Kata Indra
Menurut dia, angin puting beliung dalam skala besar terjadi di Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya memutuskan dan menetapkan status Kota Bogor tanggap darurat bencana alam sampai 31 Desember 2022 mendatang.
"Saya instruksikan seluruh aparat untuk siaga dan meminta kepada warganya untuk betul betul waspada. Kita semua siaga menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk," ucap Bima, Kamis, (13/10/2022).
Bima Arya memastikan, jajaran Pemerintahan Kota ( Pemkot) akan bergerak cepat mencari solusi jangka pendek dan solusi permanen, khawatir kejadian serupa terulang di Kota Bogor.
"Dan ini situasinya harus terus selalu diwaspadai. Satu karena yang berbahaya adalah intensitas yang tinggi dan volume yang tinggi. Karena Bogor ini ada puluhan titik yang sangat rawan."