Piala Dunia U20

Pasca Tragedi Kanjuruhan, Menpora Amali Tegaskan Piala Dunia U-20 2023 Tidak Ada Perubahan

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan bahwa gelaran Piala Dunia U-20 2023 yang bergulir di Indonesia pada 29 Mei – 11 Juni 2022

Penulis: Abdul Majid | Editor: Lilis Setyaningsih
istimewa
Peluncuran Bacuya “Badak Cula Cahaya” Sebagai Maskot Piala Dunia U20 2023 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA – Terjadinya tragedi Kanjuruhan selain jumlah korban jiwa yang mencapai 132 orang dan ratusan luka-luka, salah satu dampaknya dikhawatirkan adanya sanksi dari federasi sepak bola dunia (FIFA).

Sanksi itu diantaranya berapa dicabutnya mandat Indonesia menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 yang akan dilaksanakan 2023 mendatang.

Setelah jalin komunikasi intens termasuk campur tangan Presiden RI Joko Widodo, sanksi dari FIFA akibat Tragedi Kanjuruhan tidak ada. 

Bahkan pagelaran Piala Dunia U-20 tetap berlangsung sesuai jadwal. 

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan bahwa gelaran Piala Dunia U-20 2023 yang bergulir di Indonesia pada 29 Mei – 11 Juni masih sesuai rencana.

Bahkan supervisi tentang kesiapan venue-venue sudah dilakukan dan semua secara major sudah siap.

“Jadi memang dari FIFA tidak ada perubahan, sejak 2019 sudah diputuskan menjadi tuan rumah, harusnya 2021 tetapi karena ada pandemi ditunda ke 2023,” kata Menpora Amali.

Baca juga: Mahfud MD Sebut TGIPF Tidak Bisa Paksa Ketua Umum PSSI Iwan Bule Mundur, Langgar FIFA

“Jadi kalau ditanya kesiapan, ini sebenarnya sejak 2021 sudah siap, karena pandemi ditunda," jelasnya.

"Kita izinkan stadion-stadion atau venue yang sudah disiapkan di enam kota itu untuk digunakan siapa saja yang akan menggunakan itu, tetapi sekarang sudah menjelang waktunya maka kita akan renovasi lagi bila masih ada yang kurang. Jadi tidak ada masalah sebenarnya,” lanjut Menpora Amali.

Adapun venue-venue yang dimaksud akan digunakan nanti adalah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Manahan, Stadion Jakabaring, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), dan di Stadion Kapten I Wayan Dipta. 

Sebagai penanggung jawab penyelenggara, Menpora Amali secara rutin selalu inspeksi untuk mengecek kesiapan keseluruhan venue, dan salah satunya dua hari yang lalu ke Surabaya, Stadion GBT sudah mengalami kemajuan progres yang luar biasa.

“Hari Sabtu yang lalu saya kebetulan ke Surabaya ke GBT. Karena memang dari catatan FIFA beberapa waktu yang lalu itu yang perlu ada perhatian khusus, FIFA memberi catatan maka saya kesana,” ujar Menpora.

“Tapi luar biasa kerja dari Walikota Surabaya Mas Eri, begitu dapat catatan FIFA beliau langsung gerak tiap hari bahkan mengawasi langsung, sehingga waktu saya datang kemarin jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya, jadi Stadion GBT sudah pada posisi yang siap,”

Baca juga: Tidak hanya Gas Air Mata, Jemput Pemain Sepak Bola Pakai Barracuda juga Langgar Ketentuan FIFA

“Intinya ada perbaikan tapi minor dan mulai Oktober ini akan dimulai renovasi kembali. Jadi itu apa yang dipersyaratkan FIFA akan dipenuhi, dan FIFA sudah ada disini, mereka mengawasi bagaimana perbaikan-perbaikan dan mereka kontrol langsung itu,” jelasnya.

Lebih lanjut Menpora Amali menegaskan bahwa kesempatan menjadi penyelenggara Piala Dunia adalah hal yang tidak mudah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved