Gagal Ginjal Anak

63 Persen Balita Gagal Ginjal Dirujuk ke RSCM Meninggal Dunia, Lies: Kondisi Sudah tak Ada Kencing

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menerima 49 pasien rujukan gangguan ginjal akut misterius pada anak.

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menerima 49 pasien rujukan gangguan ginjal akut misterius pada anak. Terhitung Januari 2022 hingga Kamis (20/10/2022) rujukan pasien balita yang menderita ganguan ginjal terus berdatangan. 

Selanjutnya, 1 kasus di bulan Juli, 8 kasus di bulan Agustus, 20 kasus pada September, dan 12 kasus pada Oktober 2022.

"Kenapa ini menjadi perhatian, mulai bulan Agustus kasusnya melonjak," ungkap dia.

Lies meminta kepada masyarakat yang mendapati anaknya dalam keadaan demam agar jangan buru-buru diberi obat.

Ia menyebut untuk saat ini pemberian obat kepada anak yang alami demam harus hati-hati dan sesuai dengan petunjuk atau resep dokter.

Perawatan pertama yang bisa dilakukan untuk anak adalah memberikan cairan cukup dan mengompres demamnya.

“Kalau ada masyarakat demam, jangan langsung dikasih obat,” kata dia.

Kemenkes Umumkan Informasi Terbaru

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan larangan untuk menjual ataupun memberikan resepobat sirup dan obat cair.

Larangan itu dilakukan menyusul semakin banyak ditemukan balita yang menderita gagal ginjal. Bahkan 99 anak dinyatakan meninggal dunia.

“Hingga hari ini, kami telah menerima 206 kasus yang dilaporkan dari 20 provinsi dengan 99 kematian. Sebagai upaya pencegahan, Kemenkes meminta seluruh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan untuk sementara waktu tidak meresepkan obat cair atau sirup,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Syahril Mansyur dalam konferensi pers.

Selain itu, otoritas kesehatan negara Asia Tenggara memutuskan untuk terjun dalam penyelidikan atas sirup paracetamol.

Saat ini tercatata sudah 206 balita di Indonesia mengalami gangguan ginjal akut bahkan 99 balita meninggal dunia.

Dari hasil sampling dan pengujian terhadap sejumlah obat sirup dinyatakan adanya beberapa senyawa berbahaya yang terkandung dalam obat sirup yang dikonsumsi sejumlah pasien balita dengan kondisi gagal ginjal.

Di antaranya kandungan cemaran EG, (ethylene glycol-EG), DEG (diethylene glycol-DEG), EGBE (ethylene glycol butyl ether).

Dikutip dari Al Jazeera ketiga senyawa ini seharusnya ditambahkan dalam kadar rendah. Namun dalam pengujian beberapa produk justru menambahkan tiga senyawa ini dalam dosis yang berlebih.

Baca juga: Ketua Umum IDAI Keluarkan Imbauan Terkait Kasus Gagal Ginjal Anak di Indonesia

Baca juga: Kematian Anak Akibat Gagal Ginjal Makin Bermunculan, Ahli Epidemiolog Minta KLB

Mulai Terjadi Januari

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyebut kasus penyakit ginjal kronis mulai terjadi sejak Januari 2022.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved