Kota Tangerang Diguyur Hujan, Gerhana Bulan Total tak Bisa Dilihat Secara Kasat Mata

Hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang mengakibatkan masyarakat tidak bisa melihat gerhana bulan total.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Jefri Susetio
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Kepala Stasiun Geofisika Tangerang, Suwardi mengatakan, gerhana bulan total tidak dapat terlihat karena cuaca buruk, Selasa (8/11/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM - Hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang mengakibatkan masyarakat tidak bisa melihat gerhana bulan total.

Kepala Stasiun Geofisika Tangerang, Suwardi mengatakan, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Banten melakukan pengamatan gerhana bulan total di Masjid Raya Al-Azhom, Kota Tangerang.

"Kita hari ini melakukan pengamatan terjadinya fenomena gerhana bulan total. Akan tetapi, kondisi cuaca yang kurang mendukung, gerhana bulan total tidak terlihat di Kota Tangerang," ujar Suwardi kepada TribunTangerang.com, Selasa (8/11/2022) malam.

Baca juga: Cerita Warga Intip Aipda AL Sedang Idehoi dengan Istri TNI di Rumah, Warga Langsung Gerebek Rumah

Baca juga: AKHIRNYA Aipda AL Dipecat Setelah Viral Selingkuh dengan Istri TNI, Mereka 10 Kali Indehoi

Suwardi menambahkan, fenomena gerhana bulan total sudah dimulai dari pukul 15.00 WIB. Namun, tidak terlihat di Kota Tangerang.

Sedangkan, puncak gerhana bulan total diperkirakan terlihat di wilayah Banten pada pukul 17.59 WIB dan berakhir pada pukul 20.57 WIB.

Adapun durasi gerhana bulan total dari fase awal penumbra hingga fase akhir penumbra berkisar 5 jam 57 menit 5 detik.

Berdasarkan pengamatan TribunTangerang.com di kawasan Masjid Raya Al-Azhom, sejak pukul 16.00 WIB sejumlah petugas Stasiun Geofisika Tangerang sudah bersiap melakukan pengamatan.

Mereka membawa sebuah teleskop berukuran besar berserta beberapa alat pengamatan gerhana lainnya.

"Adapun durasi parsialitas GBT yaitu dari fase U1 hingga U4 berlansung selama 3 jam 40 menit 23 detik. Durasi totalitas GBT (U2 hingga U3) akan berlangsung selama 1 jam 25 menit 44 detik," katanya.

Lebih lanjut, ia bilang terdapat beberapa fase gerhana bulan total. Seperti gerhana mulai (P1), gerhana sebagian mulai (UI).

Baca juga: Kapolda Jateng Tegaskan TNI-Polri Saudara, Aipda AL Selingkuhi Istri TNI Resmi Dipecat

Selanjutnya, gerhana total mulai (U2), puncak gerhana (puncak), gerhana total berakhir (U3). Dan, gerhana sebagian berakhir (U4) serta gerhana berakhir (P4).

"Awal fase penumbra itu pukul 15.00 WIB, awal fase sebagian pukul 16.08 WIB, awal fase total pukul 17.16 WIB, puncak gerhana pukul 17.59 WIB. Lalu, akhir fase total pukul 18.42 WIB, akhir fase sebagian pukul 19.49 WIB, sampai akhir fase penumbra yaitu pukul 20.57 WIB," ujarnya.

Menurutnya, bila tidak hujan warga Kota Tangerang bisa melihat gerhana bulan total secara kasat mata.

Akan tetapi, cuaca yang kurang bersahabat membuat masyarakat tidak bisa melihat gerhana secara kasat mata. Jadi, harus menggunakan alat khusus.

"Gerhana bulan total hari ini merupakan ke 20 dari 72 anggota pada Saros 136, dan gerhana bulan total kali ini berasosiasi dengan GBT pada 28 Oktober 2004 lalu," ucapnya.

"Sedangkan gerhana bulan total yang akan datang yang akan berasosiasi dengan gerhana sekarang adalah gerhana bulan total yang akan terjadi pada 18 November 2040 mendatang," ungkap Suwardi.

Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News 

(m28)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved