Banjir
Pantas Timbulkan Banjir, Lebar Kali Angke yang Semula 28 Susut jadi 8 Meter, Kedalaman Tinggal 1-2 M
Lebar kali Angke semula 28 meter, kini menyempit jadi 8 meter. Begitu juga dengan kedalaman air yang idealnya 4-5 meter, kini tinggal 1-2 meter.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kali Angke kerap menimbulkan banjir di sekitar aliran sungainya.
Daerah langganan banjir yang disebabkan meluapnya Kali Angke tersebar di wilayah Tangerang hingga Jakarta, diantaranya di Cipondoh, Ciledug, Joglo, Kembangan, Rawa Buaya, Duri Kosambi Jakarta Barat.
Wali Kota Administrasi Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko meninjau Kali Angke di Kembangan, Jakarta Barat pada Rabu (9/11/2022) siang.
Kedatangan Yani ke sana untuk menindaklanjuti keluhan warga dan inventarisasi kali yang dilakukan Unit Pengelola Pengujian Penyelidikan dan Pengukuran (UP4) pada Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta beberapa hari lalu.
Dalam kunjungannya, Yani didampingi sejumlah aparatur Pemkot Administrasi Jakarta Barat dan Kecamatan Kembangan.
Yani bersama rombongan tampak turun ke bantaran kali untuk mengecek secara langsung kondisi Kali Angke, tepatnya di kolong jembatan Tol Ring Road Kebangan.
Dia melihat, kondisi eksisting lebar kali yang semula 28 meter, kini sudah menyempit jadi 8 meter. Begitu juga dengan kedalaman air yang idealnya 4-5 meter, kini kedalamannya hanya 1-2 meter.
Baca juga: Tanggul akan Diplester dan Ditinggikan untuk Atasi Banjir di Karang Tengah dan Ciledug
“Kondisinya cukup memprihatinkan, pantas saja air sungai sering meluap ke permukiman warga maupun jalan raya,” ujar Yani pada Rabu (9/11/2022).
Dalam kesempatan itu, Yani lalu meminta Sudin SDA Jakarta Barat untuk melakukan pengerukan lumpur. Pengerukan sedimentasi dapat dilakukan dengan eskavator.
“Saya minta Sudin SDA untuk segera mengirim alat berat ke sini untuk mengeruk lumpur Kali Angke,” katanya.
Yani mengatakan, kegiatan pengerukan ini merupakan upaya sementara dalam mengurangi banjir di wilayah Kembangan dan sekitarnya. Melalui pengerukan ini, aliran air yang aalnya tersendat bakal menjadi lebih lancar ke kawasan hilir.
“Selain itu juga debit air kali bisa bertambah, sehingga tidak mudah meluap ke permukiman warga,” ucapnya.
Baca juga: Susuri Kali Angke Pakai Perahu Karet, Wali Kota Tangerang Temukan Banyak Sampah
Kedatangan Yani ke sana, disambut baik oleh warga Puri Permata Media, Kembangan, Jakarta Barat bernama Sriyanto (65). Sejak kondisi kali dicek UP4 Dinas SDA DKI, kata dia, Yani langsung memerintahkan Sudin SDA melakukan pengerukan.
“Meski ini baru sebatas pengerukan kecil, tapi sangat disyukuri oleh warga kembangan karena sejak tiga tahun terakhir sering kebanjiran oleh luapan Kali Angke,” kata Sriyanto.
Sementara itu Kepala UP4 Dinas SDA DKI Jakarta Abdul Rauf Jaffar menambahkan, idealnya kali memang perlu dipasangi tanggul berupa sheet pile. Langkah ini dilakukan untuk mencegah potensi longsor, sekaligus menjaga lebar kali.
“Sejauh ini sheet pile cuma sepanjang 600 meter saja, itu pun cuma di sisi kanan kali. Kalau bangunan sheet pile dituntaskan pada kedua sisi sungai dan minimal sepanjang dua kilometer, tingkat banjir langsung ngedrop,” kata Rauf.
“Apalagi kalau dibangun jalan inspeksi kali sepanjang dua kilometer, ini bisa mengurai kemacetan antara Jalan Lingkar Luar Barat dan Jalan Daan Mogot, sekaligus mempercepat perjalanan ke arah Cengkareng Drain,” lanjutnya.
Baca juga: Atasi Banjir di Tangsel dengan Pengerukan Sedimentasi Anak-anak Kali Angke dan Operasikan Pompa
Diberitakan sebelumnya, warga Kembangan, Jakarta Barat mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk menormalisasi Kali Angke yang berada di dekat permukimannya. Mereka juga meminta pemerintah daerah membangun Jalan Inspeksi sebagai jalan alternatif menuju Cengkareng Drain, Jalan Daan Mogot.
Warga Puri Permata Media, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat bernama Sriyanto (65) mengungkapkan, sejak tiga tahun lalu permukimannya diterjang banjir akibat luapan Kali Angke. Padahal sejak tahun 1980-an bermukim di sana, dia tidak pernah terendam banjir setinggi 50 sentimeter.
“Dulu di sini bebas banjir, tapi sekarang jadi suka banjir kalau air di Kali Angke meluap,” kata Sriyanto pada Rabu (2/11/2022). (faf)