Gempa Cianjur

Pasca Gempa Guncang Cianjur, Muhamad Najib Berwudhu Gunakan Air Parit

Muhamad Najib, siswa SMA berusia 17 tahun itu terpaksa berwudhu menggunakan air keruh demi menegakkan tiang agama. 

Penulis: Desy Selviany | Editor: Ign Agung Nugroho
Tribun Tangerang/Desy Selviany
Pasca gempa Muhamad Najib berwudhu menggunakan air parit di Desa Cibulakan, Cugeunang,  Kabupaten, Cianjur, Jawa Barat,  Rabu (23/11/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, CIANJUR - Muhamad Najib, siswa SMA berusia 17 tahun itu terpaksa berwudhu menggunakan air keruh demi menegakkan tiang agama. 

Tempat berwudhu pengungsi gempa di Cibulakan, Cugeunang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat  itu berada di atas dua kotak parit. 

 

 

Di dalam sebuah bilik, warga kerap menggunakan air keruh tersebut untuk bersih-bersih termasuk untuk menyucikan diri berwudhu. 

Kata Najib, air keruh tersebut satu-satunya sumber air bersih yang bisa digunakan warga. 

Mayoritas warga di desa tersebut sudah menggunakan jet pump sehingga tidak bisa mendapatkan air bersih karena mati listrik. 

Tidak ada sumur di kawasan tersebut.

Warga kebingungan mencari air bersih

"Ini sudah dua hari setiap salat harus pakai air parit ini untuk bersih-bersih. Karena enggak ada air bersih lain, listrik mati," kata Najib ditemui di posko pengungsian pada Rabu (23/11/2022). 

Air parit tersebut mengalir di dekat lantai MCK.

Jaraknya ke lantai hanya kurang dari 20 centimeter. 

Najib pun berwudhu di bilik sederhana tersebut untuk menunaikan salat dzuhur. 

Kata Najib, air bersih hanya berbentuk kemasan untuk diminum.

Sehingga mereka hanya bisa berwudhu menggunakan air parit

"Kalau air bersih hanya kemasan. Jadi untuk minum saja. Tapi kalau wudhu, mandi, buang air pakai air parit ini," bebernya. 

Selain warga Desa Cibulakan, Cugeunang, para pengurus Pondok Pesantren Al-Kautsar yang memilih untuk tidak pulang ke rumah pasca gempa juga terpaksa berwudhu menggunakan air keruh. 

 

Baca juga: Sedang Khatamkan Alquran, Dua Santri di Cianjur Selamat Usai Tertimpa Kubah Masjid Pesantren 

 

Air keruh terletak persis di bawah rumah panggung. 

Air keruh yang mengalir itu terus mengalir sehingga diyakini lebih bersih untuk berwudhu. 

"Kami wudhunya di situ di bawah rumah. Pakai air yang mengalir," ucap Rahmat salah satu pengurus Pondok Pesantren. 

Sementara itu, Truk Tangki Air dari Palang Merah Indonesia (PMI) terlihat dikerubungi warga. 

Truk berisi 5000 liter air itu terparkir di pinggir Jalan Gatot Mangkupraja. 

Sejumlah warga membawa galon mengantre untuk mendapatkan air bersih

 

Baca juga: Adoy Asyik Mancing Saat Gempa Guncang Cianjur, Sedih Lihat Tangan dan Kaki Anaknya Patah

 

Seorang petugas PMI Cianjur Sakha mengingatkan para warga agar air bersih tersebut digunakan hanya untuk minum. 

"Ini air bersih ya bapak-bapak. Hanya untuk minum," katanya kepada warga. 

Sakha mengatakan bahwa PMI Pusat memberikan bantuan 10 truk tangki air bersih

Setiap harinya, truk tersebut menyebar ke sejumlah kawasan di Cianjur yang terdampak parah gempa bumi. 

Distribusi air bersih tersebut sudah dilakukan PMI sejak hari pertama gempa Senin (21/11/2022). 

Namun, karena jumlah warga yang membutuhkan lebih banyak, diakui Sakha distribusi air bersih tidak selalu mencukupi. 

"Ini kami dapat bantuan 10 tanki truk air bersih dari PMI Pusat. Setiap harinya kami sebar di sejumlah kawasan terdampak gempa," ujar Sakha. (des) 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved