Prajurit TNI AU Tewas Dianiaya
Ternyata Prada Indra Baru 4 Bulan Tugas di Biak, Tewas Usai Wujudkan Mimpinya Jadi Prajurit TNI AU
keluarga sangat terkejut mendengar kabar tewasnya Praka Muhammad Indra Wijaya. Apalagi Praka Indra baru 4 bulan bertugas di Biak, Papua
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNTANGERANG.COM - Rika Wijaya, kakak dari Prada Muhammad Indra Wijaya mengatakan, keluarga masih tidak menduga kepergian Prada Indra begitu cepat.
Apalagi, selama ini Prada Indra merupakan sosok pria yang periang dan pekerja keras.
Rika juga merasa bangga dengan perjuangan adiknya untuk bisa lolos menjadi prajurit TNI AU.
Baca juga: Ibunda Prada Muhammad Indra Wijaya Syok, Masih Tenangkan Diri, Baru Tugas 4 Bulan Tewas Dianiaya
"Itu cita-cita yang tidak pernah dipaksakan untuk dia. Dia itu memang punya cita-cita dan bertekad masuk TNI AU. Kalau dilihat perjuangannya, memang luar biasa. Kebetulan kan dari keluarga banyak yang anggota, kakek saya juga dulu anggota, dan keluarga juga anggota," ujarnya.
Lebih lanjut, ia bilang sedari dulu Praka Muhammad Indra Wijaya pengin menjadi prajurit TNI AU. Sebab, mayoritas keluarganya juga anggota TNI AU.
"Mungkin motivasi adik saya ngelanjutin TNI. Memang kakek dulu TNI AD tapi keluarga banyakan di TNI AU. Dan kemauan dia memang hanya di TNI AU," kata Rika.
Prada Indra lolos sebagai Tamtama TNI AU pada 2021 dan setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan dilantik anggota TNI AU. Kemudian, ditempatkan di Biak, Papua.
"Dia di Biak pun baru empat bulan, dari Juli kemarin," ujarnya.
Baca juga: Kebohongan Oknum TNI AU Terbongkar, Mulanya Sebut Prada Indra Meninggal Dehidrasi Rupanya Dianiaya
Keluarga Masih Syok
Ia bilang kedua orangtuanya masih syok dan berduka karena Prada Muhammad Indra Wijaya meninggal dunia secara mendadak. Apalagi, sebelum wafat mereka masih berkomunikasi.
"Memang dia (Prada Indra) paling dekat dengan ibu dari dulu. Kalau dengan saya juga sering curhat tapi yang baik baik, seniornya baik, komandannya baik," ujarnya saat ditemui di kediamannya,
Jalan Danau Maninjau, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (24/11/2022).
Rika dan keluarga besar masih sedih atas wafatnya Prada Muhammad Indra Wijaya yang selama ini bertugas di Makoopsud III, Biak, Papua.
Selain itu, mereka juga tidak menyangka sebelumnya bahwa Prada Muhammad Indra Wijaya tewas ditangan para seniornya.
"Yang saya sedih itu, berarti selama ini dia menyimpan rasa sakit itu sendiri," katanya.
4 Prajurit TNI AU Ditetapkan sebagai Tersangka
Saat ini, TNI AU telah menetapkan empat senior Prada Indra sebagai tersangka dugaan pembunuhan.
Mereka adalah Prada SL, Prada MS, Pratu DD, dan Pratu BG.
Keempatnya diduga melakukan penganiayaan terhadap Prada Indra hingga menyebabkan kematian.
Kini, Prada SL cs tengah ditahan selama 20 hari ke depan untuk keperluan penyidikan.
"Sudah masuk dalam penahanan sementara tingkat pertama selama 20 hari untuk penyidikan," kata Indan Gilang Buldansyah ketika dihubungi Tribunnews.com pada Rabu.
Keempat tersangka dikenakan pasal berlapis, yaitu, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara juncto Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara, junto pasal 131 ayat (3) KUHPM tentang pemukulan atasan kepada bawahan dalam dinas yang menyebabkan kematian dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.
Selain ancaman hukuman penjara, mereka juga terancam dipecat dari satuan.
"Untuk sanksi administrasi, dapat dipecat," tegas Indan.
Baca juga: Oknum TNI AU Larang Keluarga Praka Muhammad Indra Wijaya Lihat Jasad, Minta Langsung Dikebumikan
Sempat Pamit akan Futsal dengan Senior
Sebelum dikabarkan meninggal dunia, Prada Indra sempat berpamitan pada kekasihnya akan bermain futsal dengan para senior.
Kakak Prada Indra, Rika Wijaya, mengungkapkan sang adik memang selalu bercerita kepada keluarga dan kekasih soal rutinitasnya bermain futsal setiap Sabtu malam.
“Kebetulan adik saya masih sempat melapor dengan pacarnya bahwa akan dilakukan kumpul setelah futsal dengan senior-seniornya,” ujar Rika, Rabu (23/11/2022).
Meski begitu, Rika enggan menyimpulkan adiknya meninggal karena tindakan senior saat berkumpul bermain futsal.
Kendati demikian, ia curiga luka-luka yang didapat adiknya adalah karena mendapat tindak kekerasan.
Baca juga: Rika Histeris saat Buka Peti Jenazah Praka Muhammad Indra Wijaya, Banyak Luka Diduga Sayatan
Keluarga Sempat Video Call
Menurut Rika, Prada Indra tidak pernah mengeluhkan persoalan apapun.
"Kalau untuk keluhan, adik saya ini bukan tipe yang suka mengeluh sih," kata Rika.
Setiap melakukan panggilan video call, menurut Rika, adiknya tak pernah bercerita tentang kesulitan yang dialami.
Bahkan, saat video call terakhir, pihak keluarga melihat kondisi Prada Indra sehat walafiat.
"Jadi dia enggak ada keluhan apapun dan memang secara fisik, beliau (Prada Indra) sebelum meninggal kan sering video call (panggilan telpon melalui video) ya sama keluarga, itu fisiknya sehat walafiat sih," jelas Rika.
"Enggak ada keluhan apa-apa kalau dia itu kenapa-kenapa," pungkasnya.
Saat ini, pihak keluarga masih menunggu hasil autopsi jenazah Prada Indra yang dilakukan RSUD Kabupaten Tangerang berdasarkan rekomendasi dan pendampingan dari Polsek Kelapa Dua, Tangerang.
Diketahui, autopsi dilakukan pada Minggu (20/11/2022), sebelum Prada Indra dimakamkan.
Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
(*)