Gempa Cianjur
Bocah 4 Tahun Selamatkan Adiknya saat Rumah Mereka Runtuh, Ayah: Pertolongan Allah
Salmatul Sahada bocah berusia 4 tahun ini menjadi pahlawan bagi keluarganya tatkala gempa bumi menguncang Cianjur, ia menyelamatkan adiknya
TRIBUNTANGERANG.COM - Salmatul Sahada bocah berusia 4 tahun ini menjadi pahlawan bagi keluarganya.
Tatkala gempa bumi menguncang Cianjur, Salmatul Sahada menyelamatkan adiknya dari reruntuhan bangunan rumah.
Usai gempa, warga menemukan Salmatul Sahada memeluk erat adiknya. Kasih sayangnya terhadap adiknya itu membuat sebagian warga meneteskan air mata.
Baca juga: Banyak Korban Gempa Cianjur Belum Dapat Bantuan, Terpaksa Ngutang di Warung Demi Bertahan Hidup
"Salma lagi main sama adek-adeknya di dapur sama istri saya juga pas gempa tuh. Kebetulan saya lagi di luar, kerja, pas tahu ada gempa saya langsung pulang mencari mereka," ujar Deden ayah dari Salmatul Sahada saat ditemui di posko layanan psikososial di halaman SDN Sukamaju 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis (24/11/2022).
"Karena pertolongan Allah juga yah, saya mendengar teriakannya. Langsung saya cari sumber suaranya. Alhamdulillah ketemu, langsung saya bantu keluar dari reruntuhan," ucapnya.
Adik Salmatul bernama Fatihudin (2) dan Zaenal Abidin (1) selamat karena ibunya sedang menggendong kedua anak tersebut.
"Jadi pas diselamatkan tuh, posisi lagi pelukan. Kecuali Salma emang lagi main sendiri. Salma kepalanya kena puing terus sampai luka," kata Deden.
Deden mengaku bersyukur masih bisa bertemu dengan anak serta istrinya meski rumahnya kini rata dengan tanah.
"Bersyukur masih bisa dipertemukan, sekarang tinggal jalanin aja ke depannya. Engga apa-apa rumah rusak yang penting bisa bertemu keluarga," ucapnya.
Untuk sementara Deden dan keluarga tinggal di posko pengungsian halaman SDN Sukamaju 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, di Cianjur.
Tangis Salmatul Sahada pecah saat proses pergantian perban yang ada di kepalanya oleh tim medis yang menangani.
Akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah, Salmatul terluka di bagian kepala.
Salmatul yang dipangku Deden ayahnya terlihat menahan sakit saat proses pergantian perban di kepalanya.
Tak kuat menahan sakit, Salmatul pun menangis kesakitan. Namun Deden berusaha menghiburnya.
Salmatul yang sebelumnya kesakitan, kemudian diam setelah dihibur oleh dua polwan cantik dari Brimob Pasukan Gegana yang bertugas di posko.