Gempa Bumi Cianjur
Walaupun di Tenda Pengungsian Kebutuhan Tercukupi, Apih masih Syok, tidak bisa Tidur dan Makan
Sejak mengungsi pada Senin (21/11/2022), semua barang kebutuhan di Posko Pengungsian tercukupi, baik makanan, pakaian, selimut, dan kebutuhan lainnya
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, CIANJUR -- Hampir sepekan gempa bumi melanda Cianjur pada Senin (26/11/2022).
Namun kesedihan masih terus membayangi para korban. Rumah, harta benda yang selama ini dimiliki, luluh lantak dalam hitungan detik ketika gempa terjadi.
Badri atau Apihbadi (62) duduk diam di depan rumahnya di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur pada Sabtu (26/11/2022).
Wajahnya tampak murung dan sedih.
Tatapannya kosong melihat rumah tetangga di depannya yang rusak akibat gempa bumi M 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (26/11/2022).
Saat disambangi TribunnewsDepok.com, pria yang biasa disapa Apih ini pun dengan tangan terbuka menyambut dan bersalaman.
Dia mengaku sedang berbaring di kamar saat gempa terjadi.
"Saya lagi berbaring karena sakit, badan agak meriang. Tiba-tiba datang bencana, gempa menggoyang rumah kami," kata Apih, Sabtu (26/11/2022).
Dengan spontan dia pun lari keluar rumah.
Dia hampir terjungkal menabrak tembok karena panik saat menyelamatkan diri.
"Goyangan gempa hanya beberapa detik, tetapi sangat kuat. Semua perabotan di rumah jatuh. Saya merasa seperti kiamat saja," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Datangi Cianjur, Tinjau Pencarian Korban Gempa: Saya Ingin Pastikan Evakusi Berjalan Baik
Baca juga: Mau Kembali ke Tangerang Usai Acara Pertunangan Anak, Warga Majalengka Jadi Korban Gempa Cianjur
Setelah selamat sampai di halaman rumah, Apih menyelamatkan istrinya yang terkena material bangunan yang jatuh dari dapur rumahnya.
Apih lalu berkumpul bersama istri, anak dan cucunya di halaman depan rumah.
Sesaat kemudian dia melihat bangunan dua lantai milik Pesantren Almubarok yang berada di depan rumahnya ambruk.
"Ada santriwati yang minta tolong. Lalu saya pergi menyelamatkan satu santriwati yang pingsan di pesantren tersebut," ucapnya.