Gempa Cianjur

Relawan Gabungan FKUI, ILUNI UI, dan RSCM Tangani Korban Gempa Bumi di Cianjur

Universitas Indonesia kirim relawan gabungan dari FKUI, ILUNI dan RSCM untuk tangani korban gempa Cianjur.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Humas dan KIP UI
Relawan Gabungan FKUI, ILUNI UI, dan RSCM Tangani Korban Gempa Bumi di Cianjur 

TRIBUNTANGERANG.COM, CIANJUR - Relawan Gabungan FKUI, ILUNI UI, dan RSCM tangani korban gempa bumi di Cianjur

Universitas Indonesiamengirimkan relawan untuk membantu korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Diawali dengan UI Peduli membuka donasi untuk korban gempa bumi Cianjur.

Lalu, tim pertama langsung diberangkatkan sehari setelah terjadi gempa dengan kekuatan 5,6 Magnitudo pada Senin (21/11/2022).

Baca juga: Kenang Maestro Bagong Kussudiardja, Universitas Indonesia Gelar Pentas Kolosal Tari Yapong

Selanjutnya dengan jumlah tenaga medis dan bantuan yang lebih besar berangkat ke Cianjur pada Sabtu (26/11/2022).

Relawan Universitas Indonesia UI tersebut merupakan gabungan dan Fakultas Kedokteran (FK) bersama Ikatan Alumni (ILUNI) FKUI dan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo RSCM.

Tim gabungan UI tersebut sebanyak 30 orang dan terbagi dalam tiga tim. Tim pertama terdiri dari dokter spesialis orthopaedi 5 orang, dokter anestesi 1 orang, Residen (PPDS) orthopaedi dan anestesi 5 orang.

Kemudian tim kedua adalah Tim EMT (Emergency Medical Team) IGD RSCM. Mereka terdiri dari dokter, perawat, farmasi dan driver. Jumlahnya 8 orang.

Lalu, tim ketiga adalah Tim Mahasiswa yang berjumlah 11 orang. Ketiga tim tersebut mulai bekerja pada Kamis (24/11/2022).

Tim pertama bertugas melakukan operasi pasien di RS Bhayangkara Sukabumi. Tercatat dua pasien yang sudah dioperasi.

Tim kedua melakukan pemeriksaan dan asesmen pasien-pasien IGD RS Bhayangkara Cianjur. Selain itu,  melakukan kegiatan evakuasi rujukan antarrumahsakit.

Wakil Ketua Tim ILUNI,FKUI,RSCM, dr. M. Deryl Ivansyah, SpOT menjelaskan, sesuai dengan tugasnya, pada siang hari Tim 1 bergerak merapat ke RS Bhayangkara Cianjur untuk ikut membantu dalam kegiatan operasi pasien-pasien fraktur.

Terdapat satu orang pasien rujukan di RS Bhayangkara Sukabumi dengan fraktur pelvis yang diakibatkan oleh tertimpa reruntuhan gempa.

Baca juga: Petani Bonsai Kuliahkan Anak di Universitas Indonesia Berkat Tanaman Hias Bonsai

Pasien tersebut membutuhkan penanangan emergensi, sehingga tim kembali merapat ke Sukabumi dan melakukan tindakan emergensi pemasangan anterior frame pada pasien tersebut.

"Di lokasi kejadian, gempa susulan masih terjadi pada Jumat dini hari (25/11/2022) dan getarannya terasa cukup kuat oleh tim, sehingga tim memutuskan untuk bermalam kembali di Sukabumi," ujar dr. M. Deryl Ivansyah.

dr. M. Deryl Ivansyah menyatakan bahwa pada pagi harinya, relawan medis UI kembali memulai aksi kemanusiaan dengan membagi tim gabungan menjadi dua, yaitu Tim 1 melakukan tindakan operasi 1 orang pasien di RS Bhayangkara Sukabumi.

Lalu melakukan penyerahan donasi bmhp berupa gips untuk RS Bhayangkara Cianjur, dan berkoordinasi dengan dokter di RSUD Sayang Cianjur.

Pada hari Jumat, tim menerima laporan bahwa kamar operasi sudah dapat dipergunakan kembali dan pasien di IGD mulai menurun jumlahnya.

"Tim 2 bersama dr. Fifi (Pengurus ILUNI FKUI) mengevaluasi dan berkoordinasi dengan berkoodinasi dengan Pusat Krisis kesehatan, Karumkit RS Bhayangkara dan Cianjur, RSUD Sayang Cianjur, relawan lain, dan warga sekitar untuk mencari lokasi pendirian posko tim medis dan distribusi bantuan logistik ILUNI-FKUI-RSCM," katanya.

dr. M. Deryl Ivansyah mengatakan, ia menyampaikan rencana tindak lanjut Tim gabungan ILUNI-FKUI-RSCM berdasarkan rapat klaster kesehatan di Pusat Krisis pada Kamis (24/11/2022).

“Karena flow pasien terdampak langsung bencana telah berkurang dan tim organik (internal) RS dianggap cukup untuk melakukan pelayanan, sehingga diputuskan Tim EMT Ambulans RSCM dan Anestesi kembali ke Jakarta," tutur dr. M. Deryl Ivansyah

"Tim Ortopedi dan dokter ILUNI FKUI tetap standby di lokasi bencana untuk persiapan membuka posko medis serta berjaga-jaga apabila bantuan operasi kembali dibutuhkan, dan persiapan tim lanjutan pascabencana untuk fase rehabilitasi dan rekonstruksi," tambahnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved