Merasa Sakit Hati, Dhio Tega Racuni Ibu, Ayah dan Kakaknya, 2 Kali Rencanakan Pembunuhan

Dhio membeli racun secara online yang dicampuri ke dalam teh hangat dan es kopi untuk ayah ibu dan kakaknya dan membuat sekeluarga wafat

Editor: Jefri Susetio
istimewa
DDS alias Dhio (22) tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang, Jawa Barat. Dhio melakukan perencanaan pembunuhan terhadap ayah, ibu dan kakaknya dengan meracuni. 

TRIBUNTANGERANG.COM - DDS alias Dhio (22) nekat meracuni ayah, ibu dan kakak kandungnya sehingga tewas di rumah mereka di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Mageleng, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022).

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan, Dhio membeli racun secara online.

DDS alias Dhio mencampuri racun tersebut dalam minuman teh hangat dan es kopi untuk ayah, ibu, dan kakaknya.

"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," kata Iqbal dalam keterangannya, Senin, seperti diberitakan Kompas.com.

Baca juga: Pengakuan Dhio, Beli Racun Demi Bunuh Ayah, Ibu dan Anaknya, Kini Terancam Hukuman Mati

Korban Sempat Mual

Iqbal mengungkapkan, pada Senin pukul 07.00 WIB, saksi 1 mengetahui bahwa ketiga korban mengalami mual dan muntah, dan ditemukan tergeletak di kamar mandi.

"Setelah meminum teh hangat dan es kopi, kemudian saksi 1 memanggil saksi 2, 3, dan 4 untuk membantu membawa ke RS Merah Putih," ujarnya, Senin, dilansir Kompas.com.

Setelah sampai ke RS Merah Putih dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis, ketiga korban dinyatakan telah meninggal dunia.

DDS 2 Kali Rencanakan Aksinya

Diberitakan TribunJogja.com, DDS sudah dua kali melakukan upaya pembunuhan terhadap keluarganya.

Adapun upaya pembunuhan yang pertama dilakukan pada Rabu (23/11/2022).

Saat itu, DDS yang sudah membeli racun jenis arsenik secara online menaruhnya ke dalam minuman dawet.

DDS sengaja membeli dawet untuk diberikan kepada orang tuanya, kakaknya, dan beberapa orang lainnya.

Namun, upaya pembunuhan tersebut gagal karena jumlah racun yang dimasukkan ke dalam dawet kurang banyak.

"Rabu yang lalu sudah mencoba (meracuni para korban)" katanya.

"Beli dawet (sudah dibubuhi racun) untuk beberapa orang, tapi tidak sampai menyebabkan kematian," ujarnya.

"Kadarnya rendah, hanya mual-mual," kata Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, Selasa.

Karena gagal, DDS kembali merencanakan upaya pembunuhan kepada keluarganya pada Senin (28/11/2022) pagi.

Saat ini, DDS sudah mengakui seluruh perbuatannya.

DDS nekat meracuni keluarganya hingga tewas karena dipicu rasa sakit hati. Sebab, tersangka diminta untuk menanggung kebutuhan sehari-hari keluarga.

Sedangkan, tersangka diketahui tidak bekerja.

Polisi menjerat DDS dengan pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Baca juga: Keluarga Beberkan Kelakuan Jelek Dhio, Sebulan Habiskan Rp 32 Juta, Meracuni Ayah, Ibu dan Kakaknya

Bantah Pengakuan DDS

Sukoco, paman DDS alias Dhio (22) tersangka pembunuhan satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah itu membantah pernyataan keponakannya.

Sebelumnya Dhio sampaikan sengaja merencanakan pembunuhan karena sakit hati sekaligus terbebani ekonomi keluarga.

Dalam keterangannya, ia menyebut dibebani keluarganya untuk membantu perekonomian setelah ayahnya pensiun dua bulan lalu.

"Selain itu, saya meluruskan berita yang simpang siur bahwa pengakuan tersangka dia jadi penanggung jawab atau tulang punggung itu tidak benar. Sama sekali tidak benar," kata Sukoco, dikutip dari YouTube KompasTv, Rabu (30/11/2022).

Sukoco menyatakan, Dhio yang merupakan anak kedua dari keluarga ini yang justru merusak keuangan orangtuanya.

"Bahkan justru yang merusak dana-dana orang tua itu, dia sendiri. Dengan kebohongan-kebohongannya, kepandaiannya, sehingga dana-dana orang tua digerogoti," tutur Sukoco.

Sukoco menyebut Dhio menghabiskan uang hingga 32 juta setiap bulannya. Uang itu, kata Sukoco, digunakan untuk mengikuti sejumlah kursus.

Namun, ia tidak mengetahui persis kursus tersebut apakah benar adanya.

Informasi tersebut Sukoco dapatkan dari adiknya, Heri Riyani, yang juga merupakan korban.

"Jadi waktu almarhumah adik saya (Heri Riyani), pernah beberapa bulan yang lalu bertemu dengan saya 'mas ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan 32 juta' untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya,"jelas Sukoco.

"Namun kursusnya belum dibuktikan benar adanya," kata Sukoco.

 

Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

(*)

Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Anak di Magelang Racuni Keluarga Pakai Arsenik: Beli Secara Online, 2 Kali Rencanakan Aksinya

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved