Polisi Tembak Polisi
Hasil Tes Poligraf Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Terindikasi Bohong
Kuat Ma'ruf Protes Soal Keakuratan Poligraf Sebesar 93 persen, Saksi Ahli: 100 Persen Hanya Milik Allah SWT
Penulis: Nurmahadi | Editor: Lilis Setyaningsih
Selain itu, dari kelima terdakwa yang dihadirkan semuanya memiliki nilai tes polygraf yang berbeda.
Yang pertama adalah Ferdy Sambo. Aji menyampaikan, eks Kadiv Propam Polri itu mendapat nilai sebesar -8, artinya Ferdy Sambo terindikasi berbohong.
"Bapak FS nilai totalnya -8," kata Aji kepada Majelis Hakim
"Kalau sambo terindikasinya apa?" tanya Hakim.
"Minus, terindikasi berbohong," jawab Aji.
Sementara itu, istri Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi mendapatkan nilai sebesar -25, lebih besar daripada Ferdy Sambo.
"Putri Candawathi -25. Kalau PC, terindikasi berbohong," kata Aji.
Baca juga: Dianggap Tak Konsisten, Ferdy Sambo Sebut Bharada E Tidak Pantas Berstatus Justice Collaborator
Kemudian, terdakwa Kuat Ma'ruf melakukan dua kali tes polygraf. Pertanyaan pertama terindikasi jujur sedangkan yang kedua terindikasi berbohong.
Disampaikan Aji, pertanyaan pertama mengenai apakah Kuat Ma'ruf memergoki Putri selingkuh dengan Yosua.
Menurut hasil polygraf pertanyaan tersebut mendapat nilai sebesar +9, sehingga Kuat terindikasi berkata jujur
Untuk pertanyaan kedua yakni apakah Kuat Ma'ruf melihat Ferdy Sambo menembak Yosua.
Jawabannya Kuat tidak melihat, hasilnya yakni -13. Artinya Kuat terindikasi berbohong.
"Kuat maruf dua kali pemeriksaan, yang pertama hasilnya +9 dan kedua -13. Jadi mohon izin, sausara Kuat kita melakukan dua pemeriksaan dengan isu yg berbeda. Dua pertanyaan," kata Aji
"Apa pertanyaannya?" ucap Majelis Hakim
"Untuk sdr kuat pertanyaannya adalah kamu memergoki persetubuhan ibu PC dan Yosua?"