Seleb
Latief Sitepu Tak Masalah Ditonjok dan Dicubit Penggemar Berkat Tukang Bubur Naik Haji
Nama Latief Sitepu menjadi lebih populer sejak berperan sebagai Haji Muhidin dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji.
Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, BOGOR - Latief Sitepu termasuk salah satu pemain yang bertahan hingga 5 tahun dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji.
Nama Latief Sitepu pun terus terkenal. Peran Haji Muhidin melekat kuat dalam sosok Latief Sitepu.
Karakter nyebelin dan menggemaskan membuat penonton terhibur saat menyaksikan Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series.
Kendati demikian, Latief Sitepu mengakui popularitas menjadi cobaan besar baginya.
"Karena ketika jadi populer orang mau kenal terus," kata Latief Latief Sitepu.
Dia mengatakannya ketika ditemui di kedai Coffee Belle miliknya di Perumahan Citra Indah, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.
Hal paling ditakuti Latief ketika tak bisa mengendalikan diri dan menjadi sombong, serta tak bisa hidup tenang lantaran diikuti penggemarnya untuk minta foto.
Namun, pria berusia 80 tahun itu dititipkan pesan dari sutradara untuk melayani penggemar, sebagai bentuk promosi sinetronnya.
"Itu yang saya pegang sampai sekarang. Siapa saja saya layani kalau mau ajak foto, mau tukang pikul ayo aja. Dukanya nggak bebas aja, ke mana aja diikutin orang orang," ucapnya.
Selama syuting Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, mantan anggota Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) ini, sering didatangi penggemarnya ke lokasi untuk minta foto.
Latief mengaku, penggemarnya lokal dan dari luar negeri seperti London, Malaysia, Brunei Darussalam, hingga New Zealand.
"Sampai syuting aja orang dari London ke Jakarta khusus nyari saya bawain cokelat. Nyariin, mana Haji Muhidin."
"Saya samperin, katanya mereka tiap hari nonton saya di London, jadi dia nonton sama komunitas muslim di sana. Makanya dia tau saya."
"Terus dia minta foto bareng sama saya, bahkan dia mau ajak saya ke London. Wah boro boro ke London, libur aja nggak bisa, gimana ke London. Syuting tiap hari."
"Saya minta maaf lah akhirnya foto bareng aja. Dia datang dua kali," ujarnya
Selain dari berbagai daerah hingga internasional, Latief disambangi penggemar dari Jakarta yang sambil menangis dan mencubitnya karena ngeselin.
"Suatu saat datang dari Cipayung, mantan ABRI namanya H Basri. Datang ke loksyut (lokasi syuting-Red), dia nonjok tangan saya waduh."
"Ada enaknya ada sedihnya juga ditonjok. Dia minta izin nonjok, ya udah saya kasih aja," katanya.
Kemudian yang terakhir, Latief Sitepu berbagi cerita didatangi penggemarnya yang mengidap darah tinggi.
Ketika nonton sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, kata Latief, penyakit darah tinggi penggemarnya ini sembuh.
"Ketawa melulu nonton saya," ujar Latief Sitepu.
"Ya saya enggak apa-apa, kan menyenangkan orang kan pahala ya. Alhamdulillah, saya jaga itu lah. Luar biasa banget," ujarnya.
Baca juga: Nikita Willy Menikmati Peran sebagai Ibu Ketimbang Kembali ke Panggung Sinetron
Baca juga: Luz Victoria Masih Kesulitan Berbahasa Indonesia Ingin Terus Tampil dalam Sinetron
Perjalanan panjang
Menjadi pemain sinetron terkenal bukan dalam sekejap mata.
Latief Sitepu harus melalui jalan panjang bergelombang dan berliku.
Awalnya, dia menjadi pemain figuran.
"Awalnya tuh saya suka banget sama film. Kepikiran, pengin terlibat dalam industri ini dan akhirnya dapat tawaran jadi figuran tahun 1963," kata Latief Sitepu.
Pria berusia 80 tahun ini mengatakan, untuk terjun ke dunia seni peran terpaksa 'main belakang' dengan ayahanda tercintanya.
Ayahnya tidak setuju anak menjadi seniman dan tidak punya masa depan.
"Sempat saya syuting jadi figuran di Menteng, dapat satu scene aja. 15 menit baru selesai, ayah saya datang sambil bawa pistol. Dia suruh saya pulang," ucapnya.
"Tanpa pikir panjang saya langsung pulang dan pamit sama semua tim produksi," katanya lagi.
Suatu waktu, Latief mengatakan, sang ayah dinas ke luar kota.
Lantas, pria kelahiran Binjai, Sumatera Utara, 10 Mei 1942 ini punya kesempatan untuk kabur dari rumah.
Dia ke Tanjung Priok ke tempat tinggal pamannya.
Kemudian, dia ikut tingga di asrama karena pamannya bekerja sebagai anggota Brigade Mobil (Brimob) Polri.
Kemudian, ketika ada konfrontasi dengan Malaysia pada tahun 1960-an, dia mengikuti penerimaan menjadi aparat pemerintah.
"Saya mikir sambil kesal karena film nggak bisa, saya daftar ke Brimob jadi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), sekarang jadi pos guard pengawal pantai," ujarnya
"Saya lulus dan melakukan pelatihan selama sembilan bulan dan dikirimlah saya ke Riau untuk bersiap perang," sambungnya.
Latief mengatakan, saat itu dia sudah siap mati dalam perang dengan negara tetangga.
Namun, perang tidak terjadi karena ada kesepakatan damai antara Indonesia dan Malaysia.
"Terus saya mangkal di Dumai, saya keliling Kepulauan Riau lah. Begitu kembali ke pangkalan di Dumai, kenal sama wanita yang jadi istri saya," ujarnya.
Kemudian, Latief pindah tugas ke Belawan, Medan, Sumatera Utara.
Dia melakukan patroli laut di Belawan.
"Terus saya nonton televisi lah, saya melihat rekan-rekan saya sudah maju dan sukses seperti Rima Melati, Rhoma Irama, dan banyak lah."
"Saya jadi keinginan buat balik lagi jadi seniman sukses," katanya.
Suami Lailawaty Hasibuan ini minta bantuan kepada sang ayah, untuk dibuatkan surat pemindahan dari Belawan ke Jakarta.
Baru enam bulan di Jakarta, Latief dipanggil oleh TVRI untuk mengisi program seni.
Namun, ia sempat ragu karena hampir 20 tahun tidak bermain peran.
Kemudian, Latief diajak sutradara ke gelanggang remaja di Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk mengasah kemampuan seninya lagi dan terjun di musik.
"Beberapa tahun kemudian ada layar lebar, akhirnya masuk. Di dinas udah ogah-ogahan. Saya akhirnya pensiun, terus terjun jadi seniman lagi," ucapnya.
Sejak tahun 1981 hingga saat ini, Latief Sitepu aktif di dunia akting.
Dia mengakui sudah membintangi 400 judul baik sinetron stripping hingga layar lebar apa pun perannya.
"Cuma saya sadar, saya baru dikenal publik setelah membintangi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series selama 5 tahun jadi Haji Muhidin."
"Begitu terkenal baru sadar, saya biasa aja lah. Ceritanya panjang dan inilah cerita saya di dunia seni peran," kata Latief Sitepu.
Hotman Paris Sedih Razman Arif Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara: Kasihan Perantau dari Kampung |
![]() |
---|
Dikabarkan Meninggal Dunia, Fahmi Bo Mengaku Tak Kaget: Udah Sering Diberitain Begini |
![]() |
---|
Film Sukma Tembus 1 Juta Penonton, Baim Wong Bangga di Tengah Gempuran Hollywood |
![]() |
---|
Pratama Arhan Kini Berstatus Duda dan Azizah Salsha Janda usai Pembacaan Ikrar Talak di PA Tigaraksa |
![]() |
---|
Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Resmi Berakhir Secara Hukum, Kini Bukan Lagi Pasutri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.